Jumat, 29 Maret 2024

Merokok Dapat Membunuh, Masih Mau Merokok?

Berita Terkait

Siswa dan siswi yang ikut sosialiasi bahaya rokok di Hotel nagoya Plaza menunjukkan poster bahaya rokok, Rabu (31/8). F. Dalil Harahap/Batam Pos
Siswa dan siswi yang ikut sosialiasi bahaya rokok di Hotel nagoya Plaza menunjukkan poster bahaya rokok, Rabu (31/8). F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam menggelar sosialisasi dampak dan bahaya rokok kepada sekitar 400 siswa SMA dan SMK di Hotel Nagoya Plasa, Rabu (31/8).

Acara ini dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Pemko Batam, Firman yang mewakili Walikota Batam. Firman mengajak para pelajar untuk berhenti merokok karena dibanding faedahnya lebih banyak mudaratnya.

Selain menyebabkan penyakit, merokok juga berefek pada perekonomian perokok. Bagi yang sudah ketagihan akan terus berusaha membeli. Untuk yang masih sekolah, menghabiskan uang jajan hanya untuk beli rokok.

“Kita tahu sekarang ini perokok itu bukan saja dari kalangan dewasa, bahkan remajapun sudah menjadi pecandu rokok, dan ini sangat memprihatinkan,” kata dia.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan peserta akan dampak negatif dan menurunkan kualitas hidup. Selain itu, siswa khususnya tidak terpengaruh dengan lingkungan yang mengakibatkan siswa menjadi pecandu.

Dia menambahkan, pihaknya juga telah menginstruksikan kepada instansi pendidikan untuk tidak merokok di lingkungan sekolah, dan kantor Disdik.

“Kita sudah mulai dari pendidiknya, karena mereka adalah contoh,” tambahnya.

Sementara itu, Kabid Dikmen, Andi Agung mengungkapkan saat ini remaja rentan menjadi target dari pengaruh rokok. Mudahnya cara mendapatkan, serta lingkungan yang mendukung membuat remaja untuk mencoba.

“Sangat mudah terpengaruh,” ungkapnya. Kondisi emosional anak yang masih labil merupakan salah satu penyebabnya.

Dalam kegiatan ini, Disdik menghadirkan narasumber dari Ikatan Dokter Paru Indonesia yaitu dr Erlang Samoedro Sp.P dan dr Andika, BNN Provinsi, dan KPA Kota Batam. Sosialisasi ini juga bisa dimanfaatkan siswa untuk bertanya mengenai bahaya rokok.

Dia berharap dengan adanya kegiatan ini, peserta memahani bahaya rokok terhadap kesehatan, bukan hanya dari perokok aktif tapi juga pasif. Kegiatan ini juga mengajak untuk mengurangi, bahkan berhenti untuk menjadi perokok.

“Yang jelas kegiatan ini merupakan kegiatan positif bagi siswa, kita harapkan mereka sadar, dan berhenti, karena pengawasan tidak bisa dilakukan selama 24 jam, jadi harus kembali kepada pribadi masing-masing siswa. Mari kita selamatkan anak bangsa dari prilaku yang kurang sehat ini,” ajaknya.

Menurut dr Erlang dari total perokok di Indonesia, 30 persen diantaranya adalah remaja atau 3 dari 10 remaja Indonesia adalah perokok. Pertumbuhan remaja perokok ini meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Susenas 1995 dan Riskesdas 2010, kebiasaan merokok pada remaja naik dua kali lipat.

Rokok menjadi penyebab sejumlah penyakit mematikan, seperti kanker paru, penyempitan pembuluh jantung, dan stroke. Bahkan sangat berbahaya bagi ibu yang mengandung dan janinnya. (cr17)

Update