Sabtu, 16 November 2024

Singapura Endemi Virus Zika, Limpahan Turis ke Batam Menurun

Berita Terkait

Turis asal Singapura saat tiba di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Rabu (31/8/2016). Foto: rezz Herdiyanto/batampos.co.id
Turis asal Singapura saat tiba di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Rabu (31/8/2016). Foto: rezz Herdiyanto/batampos.co.id

batampos.co.id – Merebaknya virus Zika di Singapura ternyata berimbas kepada jumlah limpahan wisatawan yang datang ke Batam. Jumlah wisatawan ke Batam diperkirakan merosot tajam dibandingkan tahun lalu, apalagi setelah beberapa negara mengeluarkan travel advisory.

“Ketika konfirmasi ke pihak Imigrasi Batam, mereka bilang memang ada penurunan. Baik yang dari Singapura maupun sebaliknya,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Batam Yusfa Hendri di Kantor Walikota Batam, seperti dilansir koran Batam Pos, Selasa (6/9/2016).

Yusfa menjelaskan, merosotnya jumlah wisatawan ke Batam sudah mulai terasa sejak Juli lalu. Dimana adanya teror bom, penangkapan teroris hingga merebaknya virus Zika di Singapura yang menjangkit 242 orang.

“Bulan Juli itu berkurang 6 persen, itu hanya sebatas isu teror bom. Disusul dengan penangkapan teroris hingga virus zika. Namun kita belum dapat data untuk bulan Agustus,” sebut Yusfa.

Hal itu kemudian diperparah atas travel advisory beberapa negara seperti Australia, Malaysia dan Korea. Mereka meminta warganya untuk tidak mengunjungi negara-negara yang sedang terjangkit virus zika salah satunya Singapura.

“Kalau mereka tidak masuk ke Singapura artinya juga tidak masuk ke Batam,” ujar Yusfa.

Menurut dia, Singapura merupakan negara penting bagi pariwisata Batam sesuai struktur wisatawan yang datang ke Batam. Yang mana 70 persen wisatawan berasal dari Singapura, Malaysia, Korea, Philipina, China, Jepang, dan negara-negara lainnya.

“Hampir keseluruhan negara-negara itu, menjadikan Singapura sebagai pintu masuk. Jadi kalau ada wabah di Singapura itu pasti berdampak pada wisatawan ke Batam,” terang Yusfa.

Meski begitu, Yusfa mengaku tak akan menyerah untuk bisa mendapatkan target 1,7 juta wisatawan ke Batam. Salah satunya dengan menggelar kegiatan nasional. Yakni ASEAN Jazz Festival yang digelar oleh Kementrian Pariwisata. Kegiatan ini diyakini mampu menjadi magnet wisatawan. Selain itu juga akan ada Musyawarah Marga Tionghoa se-Asia Pasifik.

“Kita juga menyusun sejumlah agenda tahunan dalam menyambut HUT Batam, yang menjadi daya tarik turis internasional,” pungkas Yusfa. (she)

Update