batampos.co.id – Dinas KP2K Kota Batam melalui program Coremap CTI Kota Batam menggelar Pelatihan Perlindungan dan Pelestarian Berbasis Masyarakat di dua lokasi yakni Pulau Abang dan Pulau Mubut.
Pelatihan yang berlangsung empat hari itu dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat di lokasi pelatihan dalam melindungi dan melestarikan mangrove.
Pelatihan yang dibuka oleh Kadis KP2K Kota Batam, Suhartini diwakili Kepala Seksi Pengendalian dan Rehabilitasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dinas KP2K Kota Batam, Witono.
Pelatihan dihadiri oleh 60 peserta. Pelatihan di Pulau Abang dihadiri Lurah Pulau Abang, Nazarudin dan saat di Pulau Mubut dihadiri oleh Lurah Karas, Ute Rambe.
“Ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini diharapkan bisa diaplikasikan guna menambah penghasilan lewat pengolahan buah mangrove. Masyarakat juga diharapkan lebih bijak dan arif dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya khususnya hutan mangrove,” ujar kepala Seksi Pengendalian dan Rehabilitasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dinas KP2K Kota Batam, Witono.
Menurutnya, pembinaan kelompok secara langsung oleh Dinas KP2K melalui Coremap CTI ini juga bisa meningkatkan kapasitas masyarakat khususnya di lokasi yang menjadi fokus program pelatihan tersebut.
Sasaran yang ingin dicapai melalui pelatihan ini adalah terciptanya apresiasi dan mind set masyarakat yang kuat dan bertanggung jawab. Lewat program Coremap CTI ini, kata Witono pihaknya berharap ada beberapa output yang dicapai.
Output tersebut di antaranya terselenggaranya penyuluhan dan pelatihan pelestarian ekosistem pesisir, tercapainya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta peningkatan pendapatan masyarakat di kawasan pesisir.
Output lain yang ingin dicapai yakni tersalurnya peralatan pembuatan pengolahan buah mangrove ke masyarakat.
“Ada tiga narasumber yang menyampaikan yakni Mardijono, dengan tema Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu Berbasis Masyarakat, Sri Kartaharja, dengan tema Penanaman dan Pemeliharaan Mangrove secara mandiri dan narasumber ketiga yakni Mohson yang menyampaikan tema Pengolahan mangrove untuk konsumsi,” ujarnya.
Tidak sekadar teori semata, peserta juga langsung mengikuti praktik pembuatan sirup dari jenis buah pedada (Sonneratia Casiolaris. Peserta juga berkesempatan mengikuti praktik penyemaian mangrove dari jenis Rhizophora. Di kesempatan jelang penutupan pelatihan, peserta juga menanam sebanyak 3 ribu bibit mangrove siap tanam.
“Masyarakat yang mengikuti pelatihan ini sangat antusias, karena mereka tidak sekedar ikut pelatihan tapi juga mengikuti praktik untuk mengolah buah mangrove dan menyemai mangrove juga,” ujar Rijalul Fikri, Direktur CV Cahaya Serantau yang menjadi pelaksana pelatihan tersebut.
Ditambahkan Rijalul, empat hari pelatihan telah memberi banyak manfaat bagi masyarakat pesisir yang menjadi peserta pelatihan yang digelar Dinas KP2K Kota Batam melalui program Coremap CTI. (rpg)