Kamis, 25 April 2024

Sampel Darah Terduga Zika Dikirim ke Jakarta

Berita Terkait

batampos.co.id – Tim medis RSUD Embung Fatimah Batam terus memeriksa secara intensif pasien terduga Zika yang saat ini dirawat di rumah sakit plat merah itu. Meski sudah dua kali menjalani pemeriksaan laboratorium, sampel darah pasien tersebut masih akan dicek kembali di Jakarta.

“Dari dua kali tes di laboratorium hasilnya negatif. Tapi akan dites lagi di Jakarta untuk menjawab keresahan warga Batam akan wabah virus Zika,” kata Kabid Pelayanan Medis RSUD embung Fatimah, drg Sri Widjoyanto, saat jumpa pers di rumah sakit tersebut, Selasa (6/9).

Sri menegaskan, pasien rujukan dari RS Badan Pengusahaan (RSBP) Batam itu masih berstatus terduga (suspect) Zika. Sehingga dia meminta warga Batam tidak panik, karena sejauh ini Batam masih aman dari sebaran virus Zika.

“Seperti yang disampaikan oleh Kadis Kesehatan Porvinsi Kepri dan Batam, belum ada warga yang menderita penyakit itu,” tegas Sri.

Menurut Sri, pasien terduga Zika tersebut memang sempat dicurigai terjangkit virus asal Afrika itu karena suhu tubuhnya terdeteksi tinggi saat melintas di Thermo Scanner Pelabuhan Feri Internasional Batamcenter. Apalagi, wanita 39 tahun ini memang sering keluar masuk Singapura, yang saat ini banyak ditemukan kasus Zika. Namun setelah diobservasi, wanita tersebut negatif Zika.

Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Embung Fatimah, dr Yanuarman SpOG, juga menegaskan hal yang sama. Sejauh ini belum ada pasien positif Zika di RSUD.

Dari kiri, Kabid pelayanan medis RSUD, drg Sri Widjoyanto, Dokter spesialis obgin (kandungan) RSUD, dr Yanuarman dan Humas RSUD Embung Fatimah, Nuraini memberikan keterangan pers di RSUD Embung Fatimah Batuaji, Selasa (6/9).  Foto: Dalil Harahap/Batam Pos
Dari kiri, Kabid pelayanan medis RSUD, drg Sri Widjoyanto, Dokter spesialis obgin (kandungan) RSUD, dr Yanuarman dan Humas RSUD Embung Fatimah, Nuraini memberikan keterangan pers di RSUD Embung Fatimah Batuaji, Selasa (6/9).
Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

“Masih sangat aman kok di sini. Dan warga tak perlu khawatir karena virus Zika itu tidak sebahaya penyakit deman berdarah dangue (DBD) kok,” ujar Yanuarman.

Menurut dokter spesialis kandungan itu, virus Zika merupakan jenis penyakit ringan dan tidak terlalu berisiko seperti penyakit lainnya.

“Semua penyakit berbahaya tapi kalau dari level bahaya lebih bahaya DBD malah. Virus Zika ini kalau minum paracetamol saja bisa sembuh kok,” ujarnya.

Namun menurut dia, virus Zika menjadi berbahaya jika menjangkiti ibu hamil. Karena virus ini bisa menyebabkan kelaianan pada janin. Umumnya, bayi yang terjangkit Zika akan lahir dengan kepala kecil atau hidrosefali.

Itupun masih sebatas hipotesa sementara. Karena para ahli belum bisa membuktikan secara medis. Hipotesa ini diambil menyusul banyaknya kasus hidrosefali di Brasil yang kebetulan saat itu sedang banyak kasus Zika. Kemudian para ahli mengaitkan Zika dengan hidrosefali ini.

“Tapi pembuktian secara valid belum ada memang,” ujarnya.

Sementara itu humas RSUD Embung Fatimah, Nuraini, mengatakan pihaknya akan tetap akan menampung semua pasien yang butuh observasi dengan gejala-gejala yang mengindikasi terserang virus Zika.

“Kita punya ruanggan perawatan khusus dan selalu siap untuk menampung semua pasien baik dari luar ataupun rumah sakit lainnya yang terindikasi dengan penyakit ini,” ujar Nuraini.

Untuk pasien yang terindikasi terjangkit virus Zika dan sejenisnya akan ditempatkan ruangan khusus yang dilengkapi kelambu dan perlengkapan medis lainnya.

“Ada dokter spesialisnya juga,” ujar Nuraini.

Terpisah, Ketua DPRD Batam, Nuryanto, meminta Pemko Batam serius dalam mengantisipasi virus Zika. Sebab, selama ini interaksi warga Batam dengan warga Singapura cukup tinggi. Padahal di Singapura sendiri saat ini sudah ada ratusan kasus Zika.

“Pemko Batam dan pihak-pihak terkait harus segera menentukan langkah antisipasi virus ini,” ujar Nuryanto, kemarin (6/9).

Meski sejauh ini belum ada kasus Zika di Batam, Cak Nur meminta Pemko Batam tidak menganggap remeh ancaman penyakit ini. “Pemerintah jangan menganggap sepele. Karena virus melalui nyamuk Aedes Agepty ini sangat berbahaya. Harus ada langkah-langkah teknis dan cepat,” tegasnya.

Langkah teknis ini, kata Cak Nur, bisa dimulai melalui antisipasi dini. Begitu juga dengan gejala-gejala teknis penderita virus harus disosialisasikan, sehingga mereka yang terpapar virus Zika bisa diberi pertolongan secepat mungkin.

DPRD melalui Komisi IV, sebutnya, juga akan segera mengambil langkah dengan memanggil Dinas Kesehatan untuk menjelaskan sejauh mana, dan langkah apa yang sudah diambil Pemko Batam terkait penanganan virus Zika di Batam.

“Kalau detail teknisnya saya tak mungkin juga mengajari. Namun DPRD Batam mendorong agar virus ini diantisipasi serius, cepat, dan tepat,” paparnya.

Hal senada disampaikan anggota DPRD Kepri Dapil Batam, Asmin Patros. Dia berharap  petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di setiap pelabuhan internasional ditambah untuk memperketat pengawasan dan deteksi dini penyakit Zika.

“Kalau ada yang dicurigai, segera dibawa ke klinik pelabuhan dan selanjutnya dievakuasi ke rumah sakit rujukan,” kata Asmin usai meninjau kesiapan Pelabuhan Feri Internasional Batamcenter dalam mengantisipasi Zika, kemarin.

Namun secara umum, kata Asmin, sejauh ini penanganan dan antisipasi pemerintah sudah cukup baik. Terutama di pelabuhan-pelabuhan internasional.

Sementara itu, para penumpang feri dari Singapura kebanyakan enggan mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card) yang dibagikan oleh petugas KKP. Mereka beralasan sempitnya waktu pengisian membuat mereka tidak mengisi kartu kuning tersebut.

Kepala KKP Kelas I Batam, Anas Maruf, mengatakan pihaknya telah bekerjasama dengan operator kapal. Bahkan pihaknya telah memasang poster di setiap kapal untuk mengefektifkan pengisian kartu kesehatan tersebut.

“Tapi masih banyak yang tak mau mengisi kartu itu,” katanya.

Dia meminta semua penumpang mematuhi dan mau bekerjasama untuk pengisian kartu kesehatan tersebut. Sehingga pemantauan dan pengawasan terhadap penumpang bisa berjalan dengan baik. (rng/eja/cr13/cr17)

Update