Senin, 6 Mei 2024

Imigran di Batam Tidak Diawasi Petugas

Berita Terkait

Imigran di lobi Hotel Kolekta Batam. Foto: eggi/batampos.co.id
Imigran di lobi Hotel Kolekta Batam. Foto: eggi/batampos.co.id

batampos.co.id – Para imigran pencarin suaka yang ditampung di Hotel Kolekta, Baloi secara bebas bekeliaran. Di hotel tersebut mereka tidak diawasi petugas imigrasi serta petugas Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

Padahal pihak IOM memberlakukan peraturan kepada setiap imigran dilarang untuk ke luar hotel pada malam hari. Namun, banyak diantara imigran yang berkeliaran di luar hotel hingga beberapa hari tak kembali.

“Banyak juga yang bandel ke luar malam. Karena petugas IOM dan imigrasi jarang berada di sini (hotel) untuk mengawasi,” ujar Hendri, salah seorang petugas hotel, Kamis (8/9/2016).

Pantauan di hotel tersebut menyediakan buku catatan untuk para imigran yang beraktivitas di luar. Dari catatan itu, banyak para imigran beraktivitas menuju Mall dan fitnes.

“Yang tidak mencatat di buku itu banyak juga. Kita pihak hotel tidak bisa memaksa,” terang Hendri.

Dia menjelaskan di hotel tersebut menampung sebanyak 280 imigran. Mereka terbagi dua, yakni para pengungsi serta pencari suaka.

Untuk para pengungsi, IOM memberikan biaya Rp 1,25 juta per bulan. Sedangkan para pencari suaka dibekali makanan dan minuman setiap harinya.

“Makannya disediakan. Kalau aktivitas mereka di luar saya kurang tahu,” terangnya.

Hendri menjelaskan 10 orang imigran yang diamankan pihak imigrasi dan terlibat praktik prostitusi tersebut jarang terlihat di hotel. Para imigran ini merupakan warga negara Afghanistan dan Pakistan.

“Jarang terlihat. Mereka itu yang termasuk bandel dan sering ke luar malam,” tegas Hendri.

Menurutnya, 10 imigran yang diamankan pihak imigrasi tersebut sudah menempati hotel selama 1-1,5 tahun. “Mereka sudah lama berada di sini (hotel),” pungkasnya.

Sementara itu, Ahmed, salah seorang imigran asal Afghanistan mengaku tak terlalu mengenal 10 imigran tersebut. Namun, ia pernah menasehati rekan senegaranya itu.

“Saya pernah nasehati untuk tidak macam-macam di Indonesia ini. Tapi mereka tidak mendengarkan,” terangnya.

Menurutnya, rekan senegaranya yang diamankan tersebut kerap ke luar dari hotel pada sore hari. Mereka menuju tempat fitnes di kawasan Nagoya. (opi/eggi)

Update