Kamis, 18 April 2024

Gedung DPRD Batam Jadi Tempat Tidur Imigran

Berita Terkait

foto: cecep mulyana / batampos
foto: cecep mulyana / batampos

batampos.co.id – Banyaknya imigran di Batam terus memunculkan persoalan baru. Setelah kasus  imigran yang terlibat prostitusi, kini pemerintah dipusingkan degan maraknya imigran yang tidur di gedung DPRD Kota Batam.

Sekretaris DPRD Kota Batam, Marzuki, mengatakan para imigran tersebut tidur di gedung dewan sejak pertama mereka menginjakkan kaki di Batam, beberapa bulan lalu. Namun saat ini jumlahnya terus bertambah. Umumnya mereka merupakan imigran asal Afganistan dan Pakistan.

Meski terkesan mengganggu, Marzuki mengaku tak bisa berbuat banyak. Pihaknya juga tak bisa melarang para imigran itu tidur di gedung wakil rakyat itu, saat malam hari.

“Karena kalau hujan, kasihan juga mereka. Jadi tidak bisa kami larang karena ini demi kemanusiaan juga,” ujar Marzuki tadi malam (13/9).

Marzuki menjelaskan, saat siang hari, para imigran tersebut tinggal di Taman Aspirasi yang lokasinya hanya berjarak belasan meter dengan gedung DPRD. Namun saat malam, sebagian besar dari mereka pindah ke gedung DPRD untuk beristirahat.

Selain menempati lobi gedung, mereka tersebar di beberapa titik di area gedung DPRD. Seperti musala dan tangga gedung dewan.

“Ada anak-anak, pria dan wanita dewasa yang tidur di sini,” kata Marzuki.

Menurut Marzuki, mereka mulai berbondong-bondong ke gedung dewan pada pukul 19.00 WIB setiap malamnya. Kecuali jika cuaca hujan, mereka bisa datang lebih cepat.

Mereka membawa serta perlengkapan tidur. Seperti kasur, tenda, dan kelambu. Sekitar pukul 06.00 pagi, mereka sudah kembali ke Taman Aspirasi. Perlengkapan tidur juga dipindahkan.

Selain tidur, para imigran tersebut juga kerap menggunakan beberapa fasilitas lainnya di gedung dewan. Misalnya air siap minum yang berada di dekat pintu masuk gedung.

“Mereka juga sering salat di musala DPRD,” katanya.

Terkait keberadaan para imigran ini, Marzuki mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Kelas IA Khusus Batam.

“Jawaban Imigrasi, tunggu saja karena sebagian juga ada di Hotel Kolekta,” ujar Marzuki.

Meskipun sejauh ini tidak ada persoalan yang berarti, Marzuki berharap kasus imigran menginap di gedung dewan ini tak berlarut-larut. Untuk itu dia meminta pemerintah dan instansi terkait segera menyelesaikan masalah tersebut.

“Harapan kami agar para imigran ini segera ditangani. Supaya mereka tidak berlama-lama tanpa tempat tinggal yang layak,” ujarnya. (spt)

Update