batampos.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepri akan memperketat pengawasan kesehatan jamaah haji debarkasi Batam yang akan kembali ke Tanah Air mulai Minggu (18/9/2016) mendatang. Sebab para jamaah haji rawan terjangkit virus, khususnya virus Zika.
Kepala Dinkes Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, mengungkapkan dalam hal ini pihaknya akan bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam.
“Pengecekan kesehatan kami mulai saat para jamaah tiba di Bandara Internasional Hang Nadim Batam,” kata Tjetjep, Selasa (13/9/2016).
Dia menambahkan, untuk antisipasi awal jamaah yang baru datang akan diarahkan untuk masuk ke ruangan yang telah dipasang alat thermal scanner atau pengukur suhu tubuh. Jika ditemukan jamaah yang suhu tubuhnya melebihi suhu normal akan dilakukan tindakan.
Menurutnya, suhu yang berbeda antara Indonesia dan Arab Saudi membuat tubuh jamaah menjadi rentan terkena virus seperti meningitis ataupun Zika.
Sementara itu, Kepala KKP Kelas I Batam, Anas Maruf mengatakan untuk menyambut kepulangan jamaah haji dari Tanah Suci, pihaknya akan meningkatkan pengawasan mulai dari bandara hingga asrama haji.
“Pemeriksaan awal di bandara dan akan dilanjutkan di asrama,” kata dia.
Pemeriksaan kesehatan ini sebenarnya sudah dilakukan pada tahun sebelumnya. Hanya saja mengingat saat ini dunia sedang dilanda virus Zika, Dinas Kesehatan bersama KKP lebih meningkatkan lagi pengawasan terhadap mereka yang baru kembali dari negara luar. Termasuk Arab Saudi, meski hingga saat ini negara tersebut bukan endemis Zika.
“Ini untuk antisipasi, penanganan lebih cepat akan membantu menekan beredarnya penyati-penyakit tersebut,” jelasnya.
Dia menambahkan, kelompok terbang (kloter) pertama jamaah haji debarkasi Batam akan tiba di Tanah Air melalui Bandara Hang Nadim Batam pada Minggu (18/9/2016). Pihaknya akan mulai memasang pengukur suhu tubuh di bandara pada Jumat (16/9/2016).
“Dua hari sebelum kedatangan jamaah sudah harus terpasang,” katanya. (cr17/koran bp)