Jumat, 29 Maret 2024

Ada Rp 53 Miliar Anggaran Perbaikan Jalan di Pemko Batam

Berita Terkait

Selain ruas jalan Marina, ruas jalan Kampung Bagan, Kelurahan Tanjungpiayu, Seibeduk menuju Punggur, Kelurahan Kabil, Nongsa. Warga berharap jalur ini segera di aspal supaya aktifitas lancar. Bila hujan turun jalan ini berlumpur dan kerap jatuh warga yang melewatinya. F.Dalil Harahap/Batam Pos
Ruas jalan Kampung Bagan, Kelurahan Tanjungpiayu, Seibeduk menuju Punggur, Kelurahan Kabil, Nongsa, rusak parah. Bila hujan turun jalan ini berlumpur dan kerap jatuh warga yang melewatinya. F.Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – DPRD Kota Batam telah menganggarkan Rp 50,7 miliar untuk peningkatan jalan, dan Rp 3,2 miliar untuk pembangunan jalan di Dinas pekerjaan Umum (PU) Kota Batam, pada APBD 2016. Namun, perbaikan jalan-jalan berlubang masih juga belum menyeluruh.

“Untuk Dinas PU kita masih fokus peningkatan dan perbaikan jalan,” ujar anggota Komisi III DPRD Kota Batam Rohaizat, Senin (19/9/2016).

Menurut Politikus PKS tersebut, anggaran ini dibagi ke lima wilayah seperti, wilayah satu Batuampar dan Bengkong sebesar Rp 17,5 miliar, wilayah dua Kecamatan Lubukbaja Batamkota Rp 13 miliar dan Seibeduk, Nongsa dan Galang wilayah empat Rp 6,4 miliar.

Untuk wilayah empat, Sagulung dialokasikan sebesar Rp 7,7 miliar sedangkan wilayah lima terdiri dari Sekupang, Batuaji dan Belakangpadang dianggarkan Rp 5,7 miliar.

“Anggaran ini diambil dari APBD Batam tahun 2016,” ucapnya.

Selain PU, anggaran juga dialokasi untuk Dinas Tata Kota (Distako) Batam. Dimana, wilayah satu sebesar Rp 8,6 miliar, wilayah dua, Rp 4 miliar, wilayah tiga 6,3 miliar wilayah empat, 11,3 miliar serta wilayah lima sebesar Rp 7,1 miliar.

“Totalnya sekitar Rp 28 miliaran,” sambung Rohaizat.

Ia menambahkan, perbaikan dan peningkatan jalan di Dinas PU lebih memprioritaskan untuk jalan besar (umum), sedangkan fokus distako lebih ke arah jalan perumahan.

“Sistemnya pun beda, kalau PU lelang, tapi kalau proyek kecil di distako masih ada yang Penujukan Langsung (PL),” tuturnya.

Terkait banyaknya jalan cepat rusak, Rohaizat menghimbau agar proses lelang dan PL lebih seleksi lagi, khususnya memilih pemenang tender. Selain itu, ia berharap proses lelang ini banyak dilakukan di akhir tahun sehingga berimbas tidak efektif.

“Memang banyak keluhan masyarakat. Misal Bengkong Bengkel yang membuat satu korban meninggal dunia. Padahal jalan itu baru diperbaiki dan sudah rusak lagi,” ucapnya.

Ke depannya, ia meminta untuk proses lelang dan PL harus memiliki standar minimal kelayakan. Sehingga hasil yang diperoleh lebih efektif dan tidak asal-asalan.

“Kalau rusaknya tiap bulan diperbaiki dan rusak lagi, ini jelas buang anggaran dan kenyataannya keselamatan warga juga terancam seperti kejadian kemarin,” pungkasnya. (rng)

Update