Jumat, 19 April 2024

Pulang Sekolah, Remaja Begal Beraksi Incar Korban Masih Muda

Berita Terkait

Usut Korupsi Insentif Pajak di Sidoarjo

Ratusan Tewas akibat Banjir Afghanistan-Pakistan

Warga Antre Beli Gas Melon

Ilustrasi
Ilustrasi

batampos.co.id – Jajaran Polisi Sektor (Polsek) Sekupang kembali menangkap enam pelaku begal yang beraksi di daerah Sekupang dan Batuaji, Sabtu (24/9) malam. Keenam pelaku ditangkap saat berada di kosan-kosan di daerah Tanjunguncang, Batuaji dan Kavling Baru, Sagulung.

Kapolsek Sekupang, Ferry Aprizon mengatakan empat dari enam pelaku yang berinisial RH,17, KR, 15, Hs,17, dan Rs,16, merupakan pelajar sedangkan dua pelaku dengan inisial GA,15, dan RB,15 merupakan putus sekolah.

Dalam aksinya Rb berstatus sebagai otak aksi termasuk mengatur strategi. Keenam pelaku menggunakan tiga sepeda motor dalam setiap aksinya.

“Mereka pepet korban, bahkan sempat melakukan pemukulan, sebelum akhirnya merampas barang-barang milik korban,” katanya.

Keenam pelaku beraksi di Jalan Gajah Mada, Sekupang, Sagulung, Villa Panbil, Perumahan Aviari, dan SP Plaza Batuaji. Penangkapan tersangka bermula dari laporan pelaku.

“Ada korban yang melapor dan mengetahui nomor polisi motor pelaku, dari situ kita telusuri,” ujarnya.

Dari tangan pelaku polisi berhasil mengamankan satu unit laptop, dua flashdish, satu jam tangan, satu unit telpon gengam merek IPhone, dua merek Samsung, satu merek Nokia, satu sepeda motor Scoopy, Mio J dan Honda Supra.

Keenam pelaku terbukti melakukan aksi pencurian dengan kekerasan. Pelaku dikenai Pasal yang dikenakan 365 KUHP dengan hukuman maksimal sembilan tahun.

Menurut RB, hasil curian dijual melalui media sosial Forum Jual Beli Batam (FJB), dan uangnya digunakan untuk membayar uang kos, main game di warnet dan makan sehari-hari.

“Uangnya dipakai sama-sama buat makan dan bayar uang kos,” kata dia.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sekupang, Ipda Buhedi Sinaga mengatakan pelaku yang masih pelajar beraksi sepulang dari sekolah. Pelaku juga memilih tinggal di kos ketimbang bersama orangtua mereka.

“Orangtua mereka nyari, tapi serba salah juga mereka bila dikerasin anak-anak ini tidak mau, kalau dibiarkan malah membuat ulah,” ucapnya.

Dia meminta kepada orangtua untuk mengawasi anak-anak saat akan keluar dari rumah.

“Salah satu orangtua mereka mengaku sudah tidak bisa menghandel anaknya, karena udah sering kabur dari rumah. Jadi lepas tangan mereka, kalau di penjara ya sudahlah,” jelasnya menirukan ucapan dari salah seorang orangtua pelaku.(cr17)

Update