Jumat, 29 Maret 2024

Cegah Penularan Kaki Gajah, 220 Warga Sagulung Ikuti Pelatihan

Berita Terkait

Ilustrasi
Ilustrasi

batampos.co.id – Sebanyak 220 warga Sagulung ikuti pelatihan cara pemberian obat atas penularan penyakit kaki gajah (Filariasis), di aula kantor Kecamatan Sagulung, Rabu (28/9).

Sebanyak 220 warga yang dilibatkan dalam pelatihan tersebut merupakan kader Posyandu dan Kader Desa Siaga yang terdiri dari 55 pos pemberian obat kaki gajah yang ada di tiga kelurahan di Sagulung, yakni Seilangkai, Tembesi dan Seipelunggut, mereka merupakan kader kesehatan dari Puskesmas Seilangkai.

“Kembali kita beri pelatihan cara pemberian obat, baik untuk anak-anak dan orang dewasa. Untuk pemberian obat nantinya tetap didamping oleh petugas kesehatan,” ujar Kepala Puskesmas Seilangkai, Adrial, Rabu (28/9).

Adrial mengatakan, kegiatan ini merupakan program dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), “Rutin kita adakan setiap tahun,” ungkap Adrial.

Pengobatan ini sudah berjalan sejak 2013. Pada 2013 kegiatan pemberian obat tersebut diadakan pada awal tahun dan akhir tahun. Pada 2014-2016 pemberian obat kaki gajah selalu diadakan di bulan Oktober itu merupakan bulan eliminasi kaki gajah (Belkaga).

“Saat ini sudah putaran ke lima,” kata Adrial.

Pemberian obat kaki gajah ini mengacu dari pernyataan Health Organization (WHO), jika di suatu Kota atau Kabupaten ditemukan satu orang penderita penyakit kaki gajah, maka seluruh penduduk harus diberikan obat pencegahan.
“Di Batam sudah kita temukan penderita kaki gajah,” ucapnya.

Penyakit kaki gajah suatu golongan penyakit yang menular, yang ditularkan melalui nyamuk, dan setelah tergigit nyamuk, parasit ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka akan berkembanglah menjadi penyakit tersebut.

“Penyakit ini sifatnya menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap, berupa pembesaran pada kaki, lengan, dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki,” terang Adrial.

Akan tetapi, penyakit kaki gajah bukanlah penyakit yang mematikan, namun demikian bagi penderita mungkin menjadi sesuatu yang dirasakan sangat memalukan bahkan dapat mengganggu aktifitas sehari-hari penderita penyakit kaki gajah tersebut.

“Bagi seseorang penderita penyakit kaki gajah diharapkan kesadarannya untuk memeriksakan ke dokter dan mendapatkan penanganan obat-obatan sehingga tidak menyebarkan penularan kepada masyarakat lainnya untuk itulah perlu adanya pendidikan dan pengenalan penyakit kepada penderita dan warga sekitarnya” tambah Adrial.

Pemberantasan nyamuk di wilayah masing-masing sangat lah penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini dan menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal yang terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk yang ada di wilayah tersebut. Guna untuk pencegahan Penyakit Kaki Gajah.

“Lakukan gerakan 3 M Plus,” tutup Adrial. (cr14)

Update