Jumat, 29 Maret 2024

Layanan Telkom di Anambas Belum Maksimal

Berita Terkait

ilustrasi
ilustrasi

batampos.co.id – Kuota internet dari Plaza Telkom Tarempa hingga kini masih terbatas yakni hanya sekitar 8 megabite. Dengan kuota tersebut digunakan untuk menopang 96 layanan speedy yang tersebar di Tarempa. Sehingga kualitas internat di Tarempa melalui Telkom dinilai masih lemah.

Bukan hanya kuota internet yang terbatas. Jaringan telepon rumah juga terbatas. Saat ini sebanyak kurang lebih 600 jaringan telepon terpasang di Anambas

“Dulu pengguna telepon rumah ada 600-an tapi mungkin sekarang sudah berkurang karena sudah tidak terkontrol lantaran pembayarannya tidak melalui kami tapi langsung ke pusat melalui rekening Telkom,” jelas salah seorang petugas Plaza Telkom Tarempa Khairul, kepada wartawan Jumat (6/10).

Ketika ditanya apakan kuota tersebut akan ditingkatkan lagi, ia belum bisa mengatakan secara pasti. Namun yang ia ketahui bahwasanya pimpinan kantor Yantel Tarempa sebelumnya sudah pernah meminta penambahan kuota tapi hingga sekarang sudah pensiun, belum juga ada tambahan kuota untuk Anambas.

Karena tambahan kuota tidak pernah ada, maka ia memastikan untuk penambahan pelanggan juga tidak ada karena kuota yang ada saja tidak mencukupi. “Penambahan kuota sudah tidak ada, nomor speedy juga sudah habis,” jelasnya.

Beberapa waktu lalu petugas yang dituakan di Plaza Telkom Tarempa, Suyitno, mengatakan pelayanan Telkom di Kabupaten Kepulauan Anambas belum maksimal. Pasalnya, kapasitas yang ada sangat minim sehingga tidak bisa mengakomodir permintaan penduduk Anambas.

“Mohon maaf, kalau untuk pasang speedy atau untuk pasang pewasat telepon kita sudah tidak bisa lagi,” kata officer Plaza Telkom Tarempa Suyitno.

Karena kapasitas yang minim tersebut, maka pihak Telkom tidak bisa mengembangkan sayapnya karena tidak bisa melayani permintaan calon pelanggan yang baru baik yang akan memasang pesawat telepon ataupun yang akan memasang speedy untuk internet.

Kata Suyitno, semenjak dua tahun terakhi ini banyak permintaan penduduk yang akan memasang layanan speedy maupun pesawat telepon. Namun ia sangat menyayangkan hal ini karena pihaknya sendiri tidak bisa berbuat apa-apa. Ia tetap tidak bisa melayani pelanggan baru. Ia mengaku selama dua tahun terakhit ini ia hanya satu kali memasang layanan speedy. Itupun bukan menambah tetapi speedy pelanggan lama berhenti kemudian diganti dengan pelanggan yang baru. “Sejak dua tahun saya disini, saya tidak ada kerja, cuma datang duduk diam,” katanya.(sya/bpos)

Update