Sabtu, 20 April 2024

Begal di Batam Makin Meresahkan, Ibu-Ibu Dianiaya, Kios Warga Dibakar, Polisi Mana?

Berita Terkait

Polisi mengekspos pelaku begal di Mapolresta Barelang, Senin (29/8/2016). Salah satu dari mereka ditembak polisi bagian betisnya.  F. Dalil Harahap/Batam Pos
Polisi mengekspos pelaku begal di Mapolresta Barelang, Senin (29/8/2016) lalu. Sempat senyap, kini begal makin marak lagi di Batam. Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Warga Batam, khususnya Dapur 12 Sagulung benar-benar resah dengan keberadaan segerombolan remaja bersepeda motor yang kerap berbuat onar di sekitaran Dapur 12, Sagulung. Banyak warga yang mengaku jadi korban begal dari kelompok remaja yang bekeliaran di malam hari itu.

Famoni Najara, salah satu tokoh masyarakat di daerah Dapur 12 Sagulung menuturkan, belum lama ini ada seorang ibu warga kaveling Malati menjadi korban keganasan kelompok remaja yang disebut pelaku begal oleh warga di sana itu.

Ibu tersebut dipalak dan dianiaya hingga babak belur di sekitar jalan depan pasar bukit Seroja.

“Ibu itu sedaerah sama saya, cuman lupa saya namanya. Parah kali, babak belur dibuat anak-anak itu,” ujar pria yang juga menjabat sebagai ketua salah satu ormas itu kepada wartawan, Minggu (6/11/2016).

Tidak itu saja, sebelumnya kelompok remaja tersebut juga diinformasikan membakar salah satu kios warga di sana tanpa ada alasan yang jelas.

“Masih banyak lagi korban keganasan mereka. Ada yang bakar kios, ada yang palak pakai parang, ada juga yang dirampas sepeda motornya. Polisi jarang turun ke sini,” ujar Famoni lagi.

Para pelaku selalu beraksi di malan hari diatas pukul 22.00 WIB. Berbekalkan senjata tajam, kelompok remaja itu biasanya nongkrong di daerah bukit Seroja dan jalan masuk ke kampung tua Dapur 12.

“Kalau lewat kita tengah malam, pasti dipalak mereka,” kata Renold, warga lainnya.

Para pelaku kata Renold umumnya adalah remaja putus sekolah yang bergabung dengan anak kelompok anak Punk.

“Mabuk terus setiap malam orang itu. Biasanya di dekat pasar bukit Seroja itu mereka ngumpul,” katanya.

Warga di sana sudah berulang kali mengusir namun kelompok remaja itu, namun tak gubris bahkan mereka melawan dan mengancam balek warga jika ada yang mengusik mereka.

“Jadi takut juga mau datangi mereka karena mereka bawa senjata tajam,” ujar Arnold.

Aksi kriminal kelompok remaja bersepeda motor itu juga sudah berulang kali disampaikan ke pihak kepolisian setempat namun langkah tegas untuk memberantas para pelaku belum dilakukan secara maksimal.

“Polisi paling patroli sebentar pakai mobil patroli itu. Tapi itu tak berpengaruh sebab saat lihat lampu mobil patroli mereka sembunyi, setelah itu baru keluar lagi,” ujar Arnold.

Warga sangat berharap agar pihak kepolisian segera turun menertibkan kelompok remaja yang meresahkan tersebut agar lingkungan tempat tinggal warga bisa tenang.

“Kalau bisa ditangkap semua, karena sudah benar-benar meresahkan mereka,” kata Famoni.

Menanggapi keluhan warga itu, Kapolsek Sagulung AKP Hendianto mengaku akan segera mengambil tindakan tegas dengan melakukan patroli dan penangkapan jika memang tertangkap basah nantinya.

“Selama ini tak ada laporan, tapi kami akan tetap prioritaskan keluhan warga itu. Kami akan turun setiap malam,” ujar Hendrianto. (eja/bp)

Update