batampos.co.id – Sebanyak 103 imigran dari berbagai negara dipindahkan pihak imigrasi Batam ke rumah detensi imigrasi (rudenim) Tanjungpinang dan hotel Kolekta, Batam serta Surabaya.
Rinciannya, 35 orang pindah ke rudenim sedangkan 56 lainnya ke hotel Kolekta di Jodoh dan 12 orang ke Surabaya.
Selain itu, sebanyak 55 orang yang selama ini tinggal di htel Kolekta dipindahkan juga ke Rudenim Tanjungpinang.
“Ini karena keberadaan mereka sudah sangat meresahkan,” kata Kepala Kantor Imigrasi Batam Teguh Prayitno, Kamis (17/11/2016).
Pemindahan para imigran ini, akan dilakukan secara bertahap. Nantinya, kata Teguh tak ada lagi imigran di Batam. “Pelan-pelan, 103 ini dulu,” ujarnya.
Saat ditanyai alasan, kenapa ada 12 imigran dikirim ke Surabaya. Teguh mengatakan bawah Rudenim Tanjungpinang dan Hotel Kolekta sudah penuh.
“Pihak Surabaya mau menampung, tapi mereka maunya yang lajang. Jadi 12 orang itulah yang kami kirimkan,” ucapnya.
Teguh menyebutkan pihaknya juga telah mengantisipasi kedatangan imigran ke Taman Aspirasi. Dimana nantinya di taman tersebut, ada satuan pengamanan. Taman Aspirasi akan steril dari para imigran.
“Kemarin malam aja, kembali nambah empat orang imigran. Datang terus, dan ini menjadi masalah untuk kita semua,” ungkapnya.
Empat orang imigran yang terdiri dari seorang laki-laki dewasa, dua anak-anak dan satu perempuan dewasa. Keempatnya, kata Teguh akan ditempatkan di Hotel Kolekta untuk sementara waktu. “Kami belum data, karena baru datang,” ucapnya.
Dari pantauan Batam Pos saat pemindahan ini, terlihat suasana haru diantara para imigran. Karena mereka tak akan lagi bersama, sebab sudah akan dipisah-pisah.
Para imigran ini saling berpelukan dan mengucapkan selamat tinggal.
Terlihat juga ada imigran yang meneteskan air mata. Dengan Inggris yang tak terlalu fasih, ia sangat sedih berpisah dengan para imigran lain. Sebab selama ini mereka sama-sama merasakan suka duka mencari suaka.
“They are like my family,” ucapnya terbata-bata.
Saat melihat imigran dari somalia ini menangis, beberapa imigran mendekatinya dan memeluknya. “Later, we will meet you,” ujar kawan-kawan imigran tersebut.
Sementara itu Ali, salah satu imigran yang akan diberangkatkan ke Surabaya. Sama sekali tak mengetahui akan diberangkatkan ke Surabaya. Ali yang sudah fasih berbahasa Indonesia, menyebutkan pihak imigrasi tak ada bilang ke dia dan 11 temannya akan bertolak ke Surabaya.
“Tidak tau, katanya kami ditempatkan di hotel kolekta saja,” tuturnya.
Namun walau begitu, Ali tak masalah ditempatkan dimanapun. “Asalkan lebih kayak dari sini (Taman Aspirasi,res),” ungkapnya. (ska/bp)