batampos.co.id – Chung Yoo-ra, putri Choi Soon-sil, ditangkap di Kota Aalborg, Denmark, Minggu (1/1/2017). Alasannya, dia tinggal di negara tersebut secara ilegal.
Dia ditangkap bersama empat orang lainnya. Yakni, dua pria berdarah Korea yang berusia akhir 20-an atau awal 30-an, seorang perempuan berusia sekitar 60 tahun dan seorang bayi yang lahir pada 2015. Chung diketahui memiliki seorang anak.
”Kami akan mengajukan ekstradisi darurat untuk Chung,” ujar Komjen Badan Kepolisian Nasional Korsel Lee Chul-sung, Senin (2/1/2016).
Denmark dan Korsel memiliki kesepakatan perjanjian ekstradisi. Chung diduga terlibat dalam skandal korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang melibatkan sang ibu dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye. Choi dan Park sejak lama bersahabat.
Sejak kasus dugaan korupsi yang melibatkan Choi dan Park mencuat, Chung beberapa kali dipanggil untuk penyelidikan. Tapi, dia tidak pernah datang. Akhirnya, pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Chung.
Selain terlibat skandal korupsi sang ibu, perempuan 30 tahun itu dituding memalsukan catatan akademisnya serta beberapa kasus lain.
Tim jaksa khusus yang ditunjuk untuk menangani kasus Park serta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Korsel meminta bantuan interpol untuk mendeteksi keberadaan Chung yang diperkirakan berada di Jerman.
”Kantor kejaksaan khusus telah meminta Interpol untuk menempatkan Chung dalam red notice,” ujar juru bicara tim jaksa khusus Lee Kyu-chul. Orang yang masuk dalam daftar red notice interpol berarti masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) negara tertentu.
Chung berada di Jerman untuk latihan berkuda. Dia memang salah seorang atlet penunggang kuda Korsel. Pada Asian Games 2014, dia meraih medali emas.
Namun, setelah mengabaikan surat panggilan, Kemenlu Korsel membekukan paspor Chung. Saat ini tim khusus Korsel berusaha mendeteksi aset Chung dan Choi di Jerman. Jika ditemukan, aset-aset tersebut akan dibekukan.
Berdasar berita yang diunggah kanal televisi Korsel, JTBC, di rumah yang ditinggali, terdapat mobil Volkswagen dan peralatan menunggang kuda. JTBC adalah media pertama yang menyiarkan penangkapan Chung. Dalam website-nya, JTBC mengakui, jurnalis merekalah yang memperingatkan pihak kepolisian Denmark bahwa Chung berada di negara tersebut.
Beberapa jam sebelum Chung ditangkap, Park menggelar konferensi pers dengan para jurnalis di Blue House. Hal itu adalah kali pertama Park berbicara kepada media setelah dimakzulkan pada 9 Desember lalu. Menurut Park, dirinya tidak bersalah. Segala tudingan yang diarahkan kepadanya adalah palsu dan isapan jempol belaka.
”Satu yang bisa saya jamin kepada kalian bahwa saya tidak pernah berkonspirasi dengan siapapun atau melakukan apa pun yang memberikan keuntungan bagi orang lain, tidak sedikit pun,” tegas presiden perempuan pertama Korsel tersebut. Menurut dia, dirinya sengaja dikondisikan sebagai pihak yang bersalah. (AFP/Reuters/CNN/Guardian/sha/c16/any)