Selasa, 19 Maret 2024

Latar Warna Merah Saja, Foto Jokowi-JK Diturunkan di Sekolah

Berita Terkait

Foto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan latar belakang bendera merah di SDN 38 Kototangah Padang yang diturunkan Pemuda Panca Marga (PPM) Kota Padang Sumatera Barat. / (Foto: KHAIRIAN HAFID/Padang Ekspres)

batampos.co.id – Pemuda Panca Marga (PPM) Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) dikejutkan adanya foto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang tidak menggunakan latar belakang merah putih.

Foto yang ditemukan di SDN 38 Kototangah Padang itu malah menggunakan latar belakang warna merah. Tak ayal, foto yang dianggap tidak sesuai dengan ketentuannya tersebut diturunkan.

Ketua PPM Padang, Yudha Putra mengatakan, foto tersebut tidak sesuai dengan aturan sehingga tak seharusnya dipajang di sarana pendidikan.

“Kita dapatkan informasi dari PPM Kototangah, setelah dilakukan pengecekkan di lapangan memang benar adanya. Kami bersama rekan-rekan memohon izin kepada pihak sekolah untuk menurunkan foto-foto tersebut,” sebut Yudha yang dilansir Padang Ekspres (Jawa Pos Group), Rabu (3/1).

Lebih lanjut diungkapkannya, ketika dirinya dan aktivis dari PPM melakukan sidak di SD 38 Koto Tangah itu, ditemukan 6 ruang belajar yang memajang foto presiden berlatar belakang bendera warna merah.

Sehingga pihaknya menurunkan foto tersebut dan menggantinya dengan foto Presiden dan Wapres yang berlatar bendera merah putih.

Yudha menuturkan, tindakannya itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi menghadapi kelompok radikal yang mulai berkembang di Indonesia saat ini.

“Antisipasi sangat perlu, seperti yang kita lihat pemberitaan belakangan mulai munculnya neokomunis. Jangankan foto seperti ini, gambar palu arit (lambang PKI) sudah bebas sekarang bahkan ada yang memakai bajunya. Jadi hal-hal kecil seperti ini harus diwaspadai,” tegasnya Yudha.

Dia menegaskan semua pihak harus mendukung tindakan menjaga Indonesia ini, jangan sampai bangkit sejarah PKI 1965. “Ini harus kita dukung, apapun itu komunis tidak ada tempat, dan sejarah pernah mencatat,” tandasnya. (cr17/iil/JPG)

Update