batampos.co.id – Unah, 60, seorang nenek di Desa Kelarik Natuna menjadi korban mangsa seekor buaya muara di sungai Selahang, Senin (2/1/2016).
Beruntung nenek ini masih selamat dan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) karena mengalami luka robek serius di bagian paha dan dan perut.
Menurut pengakuan Rohani (anak korban, red) kejadiannya sekitar pukul 05.00 WIB. Rumah orangtuanya memang berada di pinggir sungai. Ketika air laut pasang, sungai naik lebih tinggi.
Saat itu orangtuanya baru bangun tidur dan hendak berwudu dan sempat buang air. Ketika sedang posisi jongkok, buaya langsung menyerangnya dan menyambar dari bawah jamban.
“Saya kebetulan tadi malam nginap di rumah emak. Kan mau wudu salat subuh, tiba-tiba emak teriak. Saya terperajat, lihat emak sudah terduduk dan ada darah,” tutur Rohani di RSUD.
Unah sempat dirawat di Puskesmas Kelarik. Namun kondisi luka robek yang parah, akhirnya dirujuk ke RSUD.
Dokter yang melakukan evaluasi kondisi korban menyatakan harus dioperasi. Untuk memastikan seberapa parah luka robek yang dikawatirkan mengenai organ usus.
Nenek ini sesampainya di IGD RSUD dalam keadaan sadar. Ia mengaku saat itu tidak menyangka ada buaya sepertinya sudah mengintai dirinya di bawah jamban rumahnya.
Saat itu sebelum wudu, baru jongkong untuk buang air. Hanya hitungan detik buaya langsung menyambar dan merobek paha bagian belakang dan perutnya. Betisnya juga luka karena kuku.
“Saya kaget. Saya lagi jongkok, mau sekalian wudu. Sempat tarik menarik celana saya karena tersangkut giginya buaya. Waktu itu tidak terasa kalau ada robek di perut dan paha,” tutur Unah.
Dokter spesialis bedah RSUD Subchaan Arga Bahtiar mengatakan, luka robek korban cukup panjang. Bagian perut sekitar 10 centi meter dan pahanya. Namun korban harus dioperasi. Untuk menjahit luka robek bagian dalam.
“Kita berharap luka robek bagian perut tidak merusak bagian usus. Memang diagonasa sementara organ vital tidak rusak. Hanya saja pasien mengalami darah tinggi. (arn)