Senin, 18 November 2024

Pemotongan Bukit di Area Landasan Bandara RHF Mulai 2017

Berita Terkait

Bandara RHF Tanjungpinang. foto:yusnadi

batampos.co.id – Permintaan manajemen Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang perihal bantuan pemotongan bukit ditindaklanjuti dengan cepat. Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Rudy Chua mengatakan, kini biaya pemotongan bukit yang ada di seputaran area landasan sedang diupayakan masuk pada APBD 2017.

“Sebenarnya sudah diusulkan sejak tahun lalu. Tapi karena defisit dan keterbatasan anggaran, jadi tidak bisa dimasukkan. Semoga bisa masuk di APBD 2017 ini,” kata Rudy, Selasa (3/1/2016).

Menurut Rudy, pada dasarnya keberadaan bukit di seputaran landasan bandara bukan sesuatu yang begitu mengganggu penerbangan. Tapi memang karena prospek ke depannya Bandara Raja Haji Fisabilillah ini akan diperluas agar bisa didarati pesawat lebih besara, maka amat diperlukan bukit itu buat diratakan.

“Kalau mau aman ya bukit itu memang harus di-clearing,” ujar politisi dari Partai Hanura ini.

Biaya pemotongan bukit, sambung Rudy, bisa jadi tidak sedikit. Ia menaksir bisa menelan puluhan atau bahkan sampai ratusan juta. Sebab itu akan dibicarakan lagi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah mengenai kemungkinan memasukkan permintaan manajemen bandara mengenai pemotongan bukit ini. Yang pasti, kata Rudy, jika memang ada peluang untuk memasukkan, harus dimanfaatkan.

“Karena melihat prospek ke depannya bandara itu bakal menjadi bandara yang besar. Apalagi pemerintah daerah hanya memotong bukit saja, sementara urusan pembangunan dan perluasan jadi urusan bandara,” ungkap Rudy.

Sebelumnya, Manajer Umum Bandara RHF Tanjungpinang, John Muktar Rita mengungkapkan, proposisi bukit yang harusnya bisa dipotong itu menjadi sedikit kendala bagi pihak bandara dalam optimalisasi arus kelancaran penerbangan dan pendaratan pesawat. Jikalau hal itu sudah teratasi, John yakin akan membuat proses penerbangan jauh lebih mudah.

Tentu pemotongan bukit ini juga akan semakin mempermudah pihak bandara dalam rencana kerja menambah panjang landasan pacu. Bila sebelumnya panjang landasan pacu hanya 2.006 meter, kini sudah menjadi 2.256 meter. Panjang ini, sambung John masih belum bisa dikatakan optimal.

“Supaya bisa didarati pesawat yang lebih besar lagi paling tidak landasan pacu harus sepanjang 2.600 meter. Tapi bukit yang belum dipotong itu jadi kendala kami tidak bisa melakukan pemanjangan landasan pacu,” terang John.

Jika Pemprov Kepri bersedia membantu urusan pemotongan bukit ini, pihak bandara, kata John, bakal siap melakukan peluasan avron pesawat.

“Kapasitas sebelumnya hanya dua avron, sekarang sudah jadi tujuh. Ini bagian dari upaya kami untuk meningkatkan pelayanan dengan perluasan avron bandara,” ungkap John.

Muara dari seluruh usaha yang digesa manajemen Bandara RHF ini adalah mewujudkan rencana penambahan rute penerbangan dari Bandara RHF. John optimitis hal tersebut bisa diwujudkan dalam satu-dua tahun ke depan.

“Kami sudah bisa melayani pesawat sekelas Boeing 737 900. Dan itu sebuah sinyal positif ke depannya,” pungkas John. (aya)

Update