batampos.co.id – Satu buah rumah kayu milik Ahmad, 63, yang berdiri diatas laut Kampung Sei Ladi, Pulau Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, ambruk diterpa angin kencang Rabu (4/1/2017) lalu, sekitar pukul 02.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Informasi yang dihimpun, ambruknya rumah kayu dengan ukuran 4 x 5 meter yang terletak di pinggir laut itu disaat pemilik rumah sedang dalam keadaan istirahat di dalamnya. Masih informasi yang dihimpun, rumah yang nyaris ambruk itu sebenarnya tidak dalam keadaan rubuh total. Namun, oleh warga sekitar dirubuhkan karena sudah tidak layak untuk di huni.
Agus, 29, anak dari pemilik rumah, mengatakan saat peristiwa tersebut di dalam rumah tersebut hanya ada kedua orang tuanya. Sedangkan dirinya tinggal disebelah rumah orang tuanya tersebut.
“Tiba-tiba dengar bunyi suara bangunan mau rubuh. Saya pun langsung melihat keluar dan mendapati rumah orang tua saya yang diterpa angin,” ujar Agus.
Dikatakan Agus, kedua orang tuanya pun langsung diungsikan ke rumahnya. Sebab, rumahnya itu sudah tidak bisa ditempati kembali karena tidak layak dihuni.
“Saya bawa kerumah saya dulu untuk sementara waktu, sambil menunggu rumah orang tua saya diperbaiki,”kata Agus.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungpinang, Agustiwarman menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi tersebut sekitar pukul 07.30 WIB dari anggota DPRD Kota Tanjungpinang dapil Penyengat.
“Saya dapat kabar baru tadi pagi, tapi kejadiannya itu antara pukul 03.00 sampai 04.00 WIB pagi pada saat angin lagi kencang-kencangnya,” kata Agustiawarman.
Diterangkan Agustiawarman, angin puting beliung yang menerjang rumah kayu yang berdiri diatas laut tersebut tidak sampai ambruk. Namun, oleh warga sekitar yang mengkhawatirkan kondisi rumah yang sudah tidak layak untuk dihuni, maka warga berinisiatif untuk merobohkannya.
“Sebenarnya tidak hancur cuma oleh warga melihat rumah sudah mau ambruk, jadi sekalian dirobohkan,”terang Agustiawarman.
Disebutkan Agustiawarman, rumah milik pak Ahmad tersebut sudah menjadi puing bangunan. Pemilik rumah pun masih dalam kondisi sehat.
“Ada yang bilang, katanya pak Ahmad ikut jatuh, tapi ada juga yang bilang tak sempat jatuh, jadi masih simpang siur. Yang jelas rumahnya tinggal puing aja, tapi korban dan istrinya sudah diungsikan di rumah anaknya yang kebetulan berhadap, dan tidak ada luka-luka sedikitpun,”sebutnya.
Rencananya, kata Agustiawarman, pada Kamis (5/1/2017) hari ini. PemKo Tanjungpinang akan menyerahkan bantuan kepada Ahmad dan keluarga.
“Besok bersamaan dengan acara ziarah, rencananya kami akan menyerahkan bantuan kepada pak Ahmad,”pungkasnya. (ias)