Memiliki tempat tinggal sendiri, baik itu rumah maupun apartemen, bagi banyak orang merupakan simbol kemandirian dan kemapanan. Hal itu karena harga sebuah rumah ataupun apartemen tidak bisa kita beli dengan uang yang sedikit. Tidak heran jika pilihan untuk membeli rumah menjadi keputusan finansial terpenting dalam hidup seseorang. Apalagi jika pembelian tersebut dilakukan dengan cara kredit.
Masalahnya, walaupun dari dalam diri anda sendiri sudah mengatakan siap untuk membeli rumah, namun bukan berarti keadaan finansial sudah bisa mendukungnya. Banyak kesalahan seperti kondisi tersebut yang sering terjadi. Banyak orang menganggap sudah siap namun nyatanya, kondisi finansial tidak mendukung. Itu sebabnya, agar tidak terlambat dan tidak salah mengambil keputusan, cobalah untuk memperhatikan hal hal di bawah ini sebelum melakukan pengajuan kredit KPR di bank ternama seperti bank BTN atau CIMB Niaga:
Pastikan anda sudah memiliki dana darurat
Membeli rumah adalah komitmen dan keputusan yang sangat besar. Setelah membeli, pasti timbul pengeluaran tambahan yang jumlahnya pasti akan lebih banyak lagi, bahkan bisa di luar perkiraan. Entah itu untuk mengecat, renovasi – jika rumah yang diberi adalah rumah bekas, serta biaya-biaya untuk membeli keperluan lainnya. Di situlah pentingnya memiliki yang disebut sebagai Dana Darurat.
Dana ini harus bisa digunakan sewaktu-waktu ketika terjadi hal yang sangat tidak terduga dan tidak diperkirakan. Dan, idealnya dana ini sebesar 6x pengeluaran bulanan. Jika anda kembali bertanya. apakah dana tersebut bisa digunakan untuk pengeluaran tambahan untuk membeli rumah yang telah disebutkan tadi. Jawabannya adalah tidak. Karnea dana darurat digunakan untuk keperluan yang benar-benar darurat. Contohnya ketika anggota keluarga yang jatuh sakit, atau ketika Anda diberhentikan atau di PHK secara tiba-tiba dari pekerjaan, atau perusahaan tersebut gulung tikar.
Pastikan pendapatan sudah stabil
Membeli sebuah rumah, apalagi dengan cara kredit, mempunyai kewajiban yang besar dan komitmen yang kuat untuk membayaran cicilan KPR. Hal itu akan menjadi masalah besar, apalagi jika anda belum juga memiliki pekerjaan tetap dan masih rawan dengan PHK.
Beberapa perusahaan yang baik memang akan memberikan pemberitahuan beberapa bulan sebelumnya untuk melakukan PHK. Ketika hal tersebut terjadi, ada baiknya anda sudah memiliki pekerjaan sampingan atau pekerjaan cadangan dengan penghasilan stabil yang dapat menutup segala kerugian yang telah anda terima. pekerjaan tetap sebelumnya.
Perhatikan juga, jangan sampai pula seluruh tabungan Anda habis dan tidak ada pendapatan sama sekali. Karena, ketika Anda menjalaninya dengan tanpa pemasukan tetap, hidup Anda akan terasa sangat berat.
Pastikan rasio utang anda cukup
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, membeli sebuah rumah berarti menambah nilai jumlah utang atau kewajiban yang ada. Karena itu, coba periksa kembali seluruh cicilan dan pembayaran rutin atau tetap yang Anda lakukan setiap bulannya. Termasuk di dalamnya seperti cicilan kartu kredit, pinjaman bank atau kredit kendaraan, biaya telepon dan listrik, langganan TV kabel, Internet, koran, dan biaya pulsa.
Kemudian Hitung rasio kredit anda.
Bagaimana cara menghitungnya? Pertama anda perlu untuk mengumpulkan seluruh pembayaran reguler dan berbagai cicilan utang konsumsi diluar KPR, dan tambahkan semuanya. Selanjutnya bagi hasil tersebut dengan seluruh pemasukan dan pendapatan bulanan Anda. Jika hasilnya di atas 30%, maka fokus Anda adalah harus mengurangi kebocoran tersebut. Agar Rasio ideal setelah ditambahkan dengan cicilan KPR harus 20%
Pastikan uang muka aman
Inilah kendala yang sering ditemui seseorang ketika ingin atau sudah membeli rumah secara kredit. Pasalnya, uang muka untuk membeli rumah bukanlah nilai yang kecil. Terlebih dengan ketentuan dan peraturan terbaru yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan atau disingkat dengan OJK yang menetapkan pembayaran minimal 30% dari total nilai properti. Karena itu anda wajib untuk menyiapkan uang muka dan pastikan sudah aman dan tidak menganggu tabungan lain. Sebab, selain uang muka nantinya masih banyak pengeluaran lain yang jumlahnya sama besar, seperti biaya survei, pajak penjualan, biaya notaris, biaya pindah rumah – yang akan jauh lebih besar bila dari kota lain. Belum termasuk biaya membeli perabotan, renovasi dan biaya-biaya lain yang akan menggunung dan memerlukan banyak pengeluaran lagi.
Jadi kesimpulannya, membeli sebuah rumah baru memang sangat menyenangkan. Namun sebelum memutuskan untuk melakukannya, ada baiknya jika anda pastikan terlebih dahulu bahwa keuangan Anda memang benar – benar telah solid Sebab dana darurat digunakan untuk keperluan lain yang benar-benar darurat. ***