batampos.co.id – Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal meminta perhatian Kementerian Kesehatan untuk menempatkan dokter di Natuna, agar mengabdi di perbatasan.
Hingga saat ini di Natuna yang berada daerah perbatasan, masih kekurangan dokter untuk melayani kesehatan masyarakat, terutama dokter spesialis mata.
Dokter di Natuna, lanjut Abdul Hamid, statusnya tak menetap. Pemkab Natuna pun kesulitan karena tak semua dokter bersedia ditempatkan secara permanen di Natuna.
“Kami di Natuna hanya ada beberapa dokter yang statusnya dokter tetap. Lebih banyak status dokter tak tetap, setiap tahunnya pindah tugas. Jadi tak jarang kami kekurangan tenaga dokter,” terang Abdul Hamid kepada Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes Eni Gustina disela penyerahan CSR PT Astra International sebanyak 2.000 kacamata baca di SD 007 Ranai Darat, Rabu (11/1).
Abdul Hamid menyadari, menempatkan dokter di daerah terluar seperti Natuna, bukan perkara mudah. Sebab kondisinya yang serba minim, jauh dibandingkan dengan di kota besar.
Pemkab Natuna pun harus siap memberikan tunjangan lebih besar dan fasilitas lengkap. Namun diharapkan Kementerian Kesehatan bisa membantu memberikan perhatian, agar menempatkan dokter spesialis, misalnya spesialis anak, mata dan kandungan untuk menjadi dokter tetap di Natuna.
Seperti diketahui, Natuna sudah memiliki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe C. Namun sebagian besar dokter spesialis masih berstatus dokter residen. Dokter yang ditugaskan, setiap tahun berganti.
Untuk mendatangkan dokter-dokter tersebut, Rumah Sakit harus memperpanjang kontrak kerjasama dengan sejumlah fakultas kedokteran di tanah air. Jika tidak, dokter bakal kosong. (arn)