Sabtu, 30 November 2024

Elpiji 3 Kg Tak Naik Harga Kok… Itu Kata Pak Dirjen Migas

Berita Terkait

Seorang pekerja sedang menurunkan gas saat pendistribusian ke salah satu agen di kawasan Batam Kota. Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Direktur Jenderal (Dirjen) Migas I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja membantah adanya informasi mengenai wacana pemerintah yang menaikan harga gas elpiji 3 kilogram menjadi Rp 30 ribu per tabung.

“Tak ada itu. Harganya tetap kok Rp 18 ribu per tabung. Kami hanya mewacanakan subsisi tepat sasaran itu saja,” tutupnya.

Pemerintah akan menerapkan sistem subsidi tepat sasaran untuk penggunaan gas bersubsidi tersebut. Ini bertujuan untuk menghindari aksi penyelewengan gas bersubsidi untuk kepentingan usaha ataupun kebutuhan industri.

Direktur Jenderal (Dirjen) Migas I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja saat meninjau penyaluran gas bumi di Sagulung menegaskan, pemerintah belum ada rencana sama sekali untuk menaikan harga gas elpiji bersubsidi tersebut. Pemerintah dalam hal ini Direktorat  Jendral Minyak dan Gas (Migas) hanya mewacanakan akan menerapkan subsidi tepat sasaran bagi penggunaan gas elpiji.

“Dalam arti bahwa yang berhak menggunakan gas elpiji bersubsidi itu memang betul-betul mereka yang berhak. Kalau yang mampu atau untuk kepentingan usaha dan industri ya harus yang nonsubsidi,” tuturnya.

Selama ini gas bersubsidi diterapkan secara terbuka. Yang mana semua orang bisa secara bebas mendapatkan gas bersubsidi itu termasuk untuk pelaku usaha dan industri. Sehingga pemerintah akan memperketat sistem pendistribusian gas subsidi itu kepada masyarakat dengan menerapkan sistem subsidi tepat sasaran.

“Untuk menjalankan wacana ini, kami akan kerja sama dengan Kementrian Sosial (Kemensos) untuk mendapatkan data-data kartu bansos. Nah mereka yang punya data dan kartu bansos itulah yang berhak menggunakan gas elpiji bersubsidi itu,” ujarnya.

Sementara warga yang benar-benar mampu, pelaku industri ataupun usaha diwajibkan menggunakan gas elpiji non subsidi.

“Bisa yang 12 kg atau lainnya,” ujar Wiratmaja. (eja)

Update