Maybelline mengawali 2017 dengan keputusan menarik. Untuk kali pertama, merek kosmetik tenar asal Amerika Serikat (AS) itu memilih seorang pria sebagai model. Yakni, Manny Gutierrez, bintang YouTube sekaligus perias wajah top di negara tersebut.
”2017, kau menjadi saksi sebuah awal yang sangat menakjubkan. OMG! Jujur, saya belum pernah merasa setersanjung ini. Saya sungguh-sungguh senang!” tulis Gutierrez dalam Instagram-nya.
Bulan ini wajahnya muncul dalam iklan maskara terbaru Maybelline. Sebelumnya, Maybelline selalu menunjuk model perempuan papan atas sebagai model iklan mereka. Di antaranya, Gigi Hadid dan Jourdan Dunn.
Gutierrez memang istimewa. Pria cantik yang mahir merias wajah itu adalah lelaki yang seluwes perempuan. Bisa jadi, dia malah jauh lebih pandai mematut diri di depan cermin jika dibandingkan dengan sebagian kaum hawa.
”Saya selalu lebih tertarik untuk bermain-main dengan eyeliner atau alat rias wajah yang lain ketimbang memainkan GI Joe (boneka atau robot tentara yang menjadi bintang film GI Joe),” katanya.
Sejak kecil, laki-laki 25 tahun itu mengaku selalu tertarik pada make-up. Pemulas bibir milik sang ibu menjadi peranti rias wajah pertama yang menarik perhatiannya. Maka, saat teman-teman sebayanya sibuk bermain, Gutierrez malah asyik bereksperimen dengan lipstik. Tak heran, saat ini dia tenar sebagai perias wajah artis-artis top (make-up artist alias MUA) dan aktif memberikan tutorial dandan di kanal YouTube.
Gutierrez punya jutaan follower di akun Instagram dan YouTube-nya. Mereka rata-rata adalah perempuan pengagum pria yang lahir di Negara Bagian California tersebut. Di mata fansnya, wajah baru That Boss Life (tema kosmetik Maybelline kali ini) itu adalah mentor dan panutan. Sebab, tip dan trik make-up yang Gutierrez sampaikan lewat dua akun media sosialnya tersebut selalu berguna.
Bagi Gutierrez, apresiasi positif para pengikutnya itulah yang melecut semangatnya untuk menjadi lebih baik lagi. Maka, dia tidak pernah lelah mengasah bakatnya di dunia tata rias.
”Saya sendiri tidak tahu mengapa saya lebih memilih bermain-main dengan barang-barang yang identik dengan perempuan ini ketimbang benda-benda macho milik pria,” ungkap lelaki yang sempat menjadi mahasiswa kedokteran itu.
Menjadi cantik, menurut Gutierrez, bukan dominasi perempuan. Sebagai laki-laki pun, dia berhak menjadi cantik lewat teknik tata rias. Maka, dia sengaja membiarkan jejak cambang di wajahnya tetap terlihat saat memakai pemulas bibir dan riasan mata serta maskara.
”Bagi saya, ini adalah salah satu bentuk seni. Sejauh ini, saya masih percaya diri menjadi laki-laki dan saya akan tetap begitu,” terangnya.
Beberapa tahun lalu, Gutierrez sempat tidak percaya diri tampil di hadapan publik dengan make-up lengkap. Tapi, dia bertahan pada pendiriannya dan cuek dengan pandangan miring orang-orang di sekitarnya. Seiring berjalannya waktu, pria-pria cantik kian banyak bermunculan. Kini di negara besar seperti AS, pria dengan riasan wajah adalah pemandangan normal. ”Semuanya sudah lebih terbuka,” katanya.
Hal yang sama dipaparkan James Charles. Pria 17 tahun yang Oktober lalu menjadi wajah Covergirl itu merasakan fenomena yang sama. ”Masyarakat luas sudah lebih bisa menerima pria dengan riasan wajah. Tapi, dunia butuh wawasan yang lebih luas dan pola pikir yang lebih terbuka untuk menjadikan fenomena (pria ber-make-up) itu sebagai hal yang biasa,” paparnya.
Kepada media, Charles mengatakan bahwa pria-pria cantik sepertinya punya utang yang sangat besar pada internet, lebih tepatnya media sosial. ”Internetlah yang memfasilitasi kami dalam mengomunikasikan keunikan kami kepada masyarakat,” ungkapnya. Dengan demikian, pria-pria cantik di seluruh dunia pun menjadi berani tampil sebagai diri mereka sendiri.
Menghadirkan pria sebagai model rias wajah sebenarnya bukan baru dilakukan Maybelline dan Covergirl saja. Sebelumnya, Anastasia Beverly Hills yang merupakan salah satu merek kosmetik tenar AS juga beberapa kali menunjuk pria sebagai duta pariwara. Tapi, mereka memang tidak sensasional Charles dan Gutierrez yang punya jutaan follower di media sosial. (BBC/theguardian/hep/c6/any)