batampos.co.id – Cara orang bobol ATM berkembang. Tak perlu bobol rekening orang lain, gunakan ATM sendiri saja.
Meski membobol dengan menggunakan kartu debit sendiri, tapi transaksi mereka tidak tercatat di perbankan.
Buntut dari aksinya itu, dua pelaku Nopiliansyah (28) dan Mudri (40), warga Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung akhirnya berhasil diringkus aparat kepolisian dari Polresta Bandarlampung, Senin (22/1) lalu.
Kapolresta Bandarlampung Kombes Murbani Budi Pitono mengatakan, kedua tersangka sudah puluhan kali beraksi. Hasilnya, mereka mendapatkan uang hingga ratusan juta.
“Ini merupakan modus baru. Tersangka menggunakan ATM-nya sendiri,” kata Murbani seperti yang dilansir Radar Lampung.
Dilanjutkan Murbani, pelaku dalam aksinya mengambil uang tabungannya melalui ATM. Saat uang dari mesin keluar, mereka mengganjal ATM dengan gunting. Hal itu menyebabkan transaksi tidak tercatat.
“Dengan cara ini, uang di tabungan tersangka tetap utuh,” sebut dia.
Aksi tersangka terbongkar setelah pihak Polresta Bandarlampung mendapat laporan dari sebuah bank dengan LP B/322/I/2017/Lpg/Resta Balam pada Minggu (22/1). Pihak bank curiga lantaran uang pada beberapa ATM berkurang.
Berdasar rekaman CCTV di mesin ATM, ada dua orang yang dicurigai. Polisi melakukan penyelidikan dan berhasil mengetahui identitas keduanya. Mereka dibekuk usai membobol sebuah ATM di Jalan Z.A Pagar Alam, Labuhanratu, Bandarlampung.
Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita barang bukti uang tunai Rp 7 juta, empat kartu ATM dan sebilah besi dari gunting yang sudah dimodifikasi.
”Akibat perbuatan tersangka, pihak bank mengalami kerugian hingga ratusan juta. Mereka beraksi sejak setahun terakhir,” urainya.
Sementara Nopiliansyah yang diduga tersangka utama mengatakan, dia belajar cara membobol ATM dari seorang rekannya di Medan, Sumatera Utara.
”Saya kenalan di jalan. Trus, belajar bobol ATM,” ujarnya.
Dia mengaku sudah sekitar 40 kali beraksi. Sasarannya hanya ATM tertentu.
”Kalau beraksi, paling dua menit selesai,” kata dia.
Dilanjutkan, saat uang keluar dari mulut mesin ATM, ia langsung mengganjal dengan ujung gunting. Lantas uang ditarik paksa sehingga tidak tercatat dalam transaksi.
”Sekali ngambil, sekitar Rp 2 juta. Uangnya saya pakai untuk kebutuhan hidup sehari-hari,” akunya.
Sedang Mudri mengaku baru satu kali ajak beraksi oleh Nopiliansyah.
”Saya cuma ngawasin aja. Dia (Nopiliansyah) yang ambil uangnya,” kata Mudri. (nca/c1/ais/iil/JPG)