Sabtu, 9 November 2024

Kenali Pangan Jajanan Anak Sekolah

Berita Terkait

Sarapan itu penting. Karena ia dapat meningkatkan gairah belajar pada anak-anak. Lantas bagaimana jika mereka tak sempat sarapan?

Solusinya, makanan selingan. Makanan selingan dapat berfungsi sebagai asupan gizi anak sekolah, menjaga kadar gula darah agar anak sekolah tetap berkonsentrasi, dan untuk mempertahankan aktivitas fisik anak sekolah. Makanan selingan itu dapat berupa bekal dari rumah atau berupa pangan jajanan anak sekolah (PJAS).

Namun, PJAS rawan mengandung bahan-bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin B, dan lainnya. Kepala Seksi Pemeriksaan dan Penyelidikan, Sertifikasi, dan layanan informasi konsumen (Pemdik-Serlik) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kepulauan Riau, Mardianto, mengatakan, PJAS yang sesuai adalah yang aman, bermutu, dan bergizi.

“Aman itu bebas dari bahan berbahaya,” tutur Mardianto.

Berbahaya itu baik dari segi biologis ataupun kimiawi. Untuk menghindarinya, anak-anak dapat memilih pangan yang bersih, yang telah dimasak, tidak berbau tengik, tidak berbau asam.

“Pada tahun 2015 – 2016, kami tidak menemukan pangan yang mengandung bahan berbahaya di Kepri. Persentasenya sangat kecil,” ujarnya lagi.

BPOM melakukan pengawasan terhadap PJAS. Ada empat jenis PJAS yang diawasi. Yakni, di minuman berwarna, bakso, aneka es, dan jelly. Empat jenis jajanan tersebut rawan mengandung bahan berbahaya.

Pada bakso, misalnya, pedagang atau produsen dapat menggunakan bahan pengawet berbahaya. Seperti formalin dan boraks. Dua pengawet itu tidak cocok digunakan untuk mengawetkan makanan.

Sementara pada minuman berwarna, aneka es, dan jelly, dapat dibahayakan dengan kandungan zat-zat pewarna tekstil seperti Rhodamin B. Bahaya juga muncul apabila produsen menggunakan pemanis buatan.

“Karena pada makanan dan minuman basah seperti itu, mereka (pengusaha) tidak menggunakan standar manis. Mereka tidak tahu bahwa ternyata kadar manis yang mereka pakai itu melebihi standar,” tuturnya.

Konsumsi PJAS yang mengandung bahan-bahan berbahaya ini selayaknya ‘menabung sakit’. Zat-zat kimiawi itu akan mengendap di dalam tubuh. Jika dikonsumsi terus menerus, lama-kelamaan tubuh akan bereaksi.

“Dapat menyebabkan kanker dan akhirnya kematian,” ujar Mardianto. ***

ilustrasi

Lantas bagaimana memilih PJAS yang sesuai. Mardianto memberi sejumlah tips:

1. Kenali dan pilih pangan yang aman.

Sebaiknya membeli makanan di tempat yang bersih dan dari penjual yang sehat dan bersih. Pilih pangan yang dipajang, disimpan, dan disajikan dengan baik.

2. Jaga kebersihan

Anak-anak harus mencuci tangan sebelum makan karena mungkin tangan tercemar kuman atau bahan berbahaya. Mencuci tangan dan peralatan yang paling baik itu menggunakan sabun dan air yang mengalir.

3. Baca label dengan seksama

Pada label, bagian yang diperhatikan adalah nama jenis produk, tanggal kedaluwarsa produk, komposisi, dan informasi nilai gizi. Jika pangan tak berlabel, seperti lemper, lontong, dan donat, pilih yang kemasannya baik.

4. Ketahui kandungan gizinya

Baca label informasi nilai gizi untuk mengetahui nilai energi, lemak, protein, dan karbohidrat.

5. Konsumsi air yang cukup

Dapat bersumber terutama dari air minum dan sisanya dapat dipenuhi dari minuman olahan. Konsumsi minuman olahraga hanya untuk anak sekolah yang berolahraga lebih dari satu jam.

6. Perhatikan warna, rasa, dan aroma

Hindari makanan dan minuman yang berwarna mencolok, rasa yang terlalu asin, manis, asam, atau aroma yang tengik.

7. Batasi minuman yang berwarna dan beraroma

Minuman berwarna dan beraroma contohnya minuman ringan dan minuman berperisa.

8. Batasi konsumsi pangan cepat saji

Konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan dan terlalu sering merupakan pencetus terjadinya kegemukan dan obesitas.

9. Batasi makanan ringan

Makanan ini umumnya rendah serat dan mengandung garam atau natrium yang tinggi dan mempunyai nilai gizi yang rendah. Contoh: makanan ringan seperti keripik kentang.

10. Perbanyak konsumsi makanan berserat

Makanan berserat bersumber dari sayur dan buah.

11. Bagi anak gemuk atau obesitas batasi konsumsi pangan yang mengandung gula, garam, dan lemak

Sebaiknya, asupan gula, garam, dan lemak sehari tidak lebih dari empat sendok makan gula, satu sendok teh garam, dan lima sendok makan minyak. (ceu)

Update