Senin, 2 Desember 2024

404 Warga Suku Anak Dalam Bersyahadat, Hari Ini

Berita Terkait

batampos.co.id – 404 orang warga Suku Anak Dalam (SAD), Jambi akan mengucapkan dua kalimat syahadat, sebagai tanda memeluk agama Islam, hari ini, Senin (30/1).

Selama ini mereka menganut kepercayaan animisme.

Rencananya proses sakral itu akan dilangsungkan di kantor Balai Adat Kota Jambi. Sebelum benar-benar resmi memeluk agama Islam, sejak sepekan terakhir warga suku anak dalam itu ditampung di asrama haji Kota Jambi.

Pantauan Jambi Independent, di asrama haji pada Minggu (29/1), terlihat ratusan warga SAD berkumpul. Mereka terlihat menikmati suasana asrama haji sembari bersendagurau satu sama lain. Sebagian dari laki-laki mereka bahkan sudah menggunakan peci sebagai penutup kepala. Para remaja berkumpul di satu tempat sambil bercengkrama.  Sedangkan anak-anak balita terlihat berlari lari di sepanjang koridor asrama.

Sebagian masih ada yang tidak menggunakan pakaian sama sekali. Namun tetap bermain dan berlari lari menikmati suasana sore di kota Jambi. Sebagian perempuan lebih banyak berada di dalam asrama mengurus anak-anak mereka. Namun ada juga yang terlihat duduk-duduk di sepanjang koridor.

Saat ditemui warga SAD ini mengaku sangat senang dan bahagia karena diberi kesempatan dan difasilitasi dalam mengucapkan dua kalimat syahadat.

“Kami senang sekali. Tidak ada paksaan sama sekali. Kami mendapatkan arahan dari pak kades dan ternyata banyak yang mau,” ujar Depati Suku Anak Dalam Becayo.

Becayo menyebutkan, saat ini baru 200 suku anak dalam yang akan mengucapkan dua kalimat syahadat. Mereka itu berasal dari Dusun Batang Kelapo Sungai Rengas Kabupaten Batanghari.

“Kami tu sudah ada desa khusus namanya Desa Rumbung Bandung 3. Sekarang ada 200-an, selebihnya akan menyusul karena masih ada yang di dalam hutan,” bebernya.

Dikatakannya, bahwa sebagian dari mereka sudah ada yang lancar mengucapkan 2 kalimat syahadat. Ada yang sudah lancar beberapa membaca surat pendek. Tapi sebagian besar dari kami belum ada yang hafal bacaan shalat maupun doa doa,” ujarnya.

Menurut Karim, pendampung suku anak dalam, ke depannya yang juga harus dipikirkan kedepannya yakni mengajarkan salat, mengaji dan mendalami ajaran agama Islam bagi para mualaf ini.

“Ibaratnya percuma membelikan buku namun penanya tidak diberikan. Percuma saja tidak bisa menulis. Tapi katanya pak Fasha akan membangunkan mesjid nanti di sekitar perumahan mereka,” bebernya.

Sementara itu, Wali Kota Jambi SY Fasha menceritakan, awalnya dia mendapat informasi dari Lembaga Adat Kota Jambi bahwa ada penduduk suku anak dalam ingin memeluk Islam. Selaku Pemangku Adat dirinya menyatakan kesanggupannya untuk memfasilitasi kegiatan itu secara pribadi sesuai dengan aturan agama dan perundang-undangan yang berlaku.

Lantas Fasha minta agar kegiatan itu dikerjasamakan dengan pihak-pihak terkait lainnya.Berkenaan dengan proses berikutnya pasca pengucapan 2 kalimat syahadat itu, Wali Kota berencana akan membangunkan masjid atau musholla serta juga mengirimkan beberapa orang yang terpilih dari muallaf Suku Anak Dalam itu untuk mengikuti pendidikan agama Islam di pondok pesantren.

“Kami sudah diskusikan dengan pengurus Dewan Masjid untuk mendirikan masjid atau musalla di wilayah mereka nanti. Selain itu juga beberapa di antara mereka nanti akan kita pilih untuk masuk pesantren, sehingga usai dari pesantren mereka akan mengajarkan ilmu agama di lingkungannya sendiri,” harap Fasha. (vis/iil/JPG)

Update