Jumat, 24 Januari 2025

Cina Diduga Loloskan Narkoba ke Indonesia

Berita Terkait

sabu dan ekstasi yang diamankan.
foto: humas Hang Nadim

batampos.co.id – Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Ditipid Narkoba) Bareskrim kembali mengungkap tiga kasus penyelundupan narkotika asal Cina, Senin (30/1). Barang haram itu bisa masuk dengan mudah ke Indonesia karena pemerintah Cina diduga sengaja mengakomodir perang candu.

Direktur Ditipid Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto menuturkan, pemerintah Cina memiliki kebijakan yang longgar terkait narkoba. Warga di Negeri Tirai Bambu itu diperbolehkan memproduksi narkoba, asalkan tidak diedarkan di dalam negeri.negeri.

”Kalau ditanya kebijakan ini mengakomodir perang candu, semua bisa menjawabnya sendiri,” tutur Eko saat ditemui di kantornya di Cawang, Jakarta Timur, Senin (30/1).

Karena kebijakan ini pula, kerjasama yang dijalin dengan pemerintah Cina terkait pemberantasan narkoba menjadi sia-sia. Indonesia, kata Eko, sudah menjalin kerjasama resmi memerangi narkoba. Bentuk kerjasama ini antara lain berupa komitmen saling bertukar informasi terkait aktivitas penyelundupan narkoba.

Namun meski kerjasama ini sudah ditandatangani sejak beberapa tahun lalu, Indonesia sama sekali belum pernah mendapat informasi apapun dari Cina.

”Kerjasama itu sejak saya Direktur di BNN ya, tapi hingga sekarang saya belum pernah sekalipun mendapatkan informasi berarti dari kepolisian Cina,” paparnya.

Kebijakan itu sangat bertolakbelakang dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang melarang barang haram itu masuk ke Indonesia. Karena kebijakan bertolakbelakang inilah yang membuat banyak narkotika asal Cina mengalir ke Indonesia.

”Akhirnya, Polri hanya bisa menegakkan hukum mencegah masuknya narkotika yang terus mengalir itu,” terangnya.

Eko menuturkan, tentunya perlu kerjasama yang lebih baik lagi dengan Cina untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sehingga, Indonesia tidak menjadi pasar utama narkoba asal Cina tersebut.

”Ya, perlu keseriusan kedua belah pihak,” tuturnya.

Terkait tiga kasus narkoba yang diungkap kemarin, Eko menyebut ketiganya dari tiga sindikat yang berbeda. Namun semuanya narkobanya berasal dari Cina.

Kasus narkotika pertama berupa sabu yang diselundupkan jaringan Malaysia- Indonesia. Berat sabunya mencapai 5 kilogram. Jaringan ini dikendalikan seorang buronan yang sekarang tinggal di Malaysia berinisial MK.

”Dikirim dari Malaysia melalui pesawat terbang,” ungkapnya.

Kasus kedua, penyelundupan narkotika seberat satu kilogram yang dilakukan jaringan Thailand-Indonesia yang dimasukkan ke mainan scooter. Pengungkapan kasus kedua bersama dengan Ditjen Bea Cukai.

Kemudian untuk sindikat ketiga dari Malaysia-Aceh-Medan membawa enam kilogram sabu dan 300 butir ekstasi.

“Jadi, untuk tiga sindikat ini totalnya 12 kilogram,” terangnya.

Eko menegaskan, membanjirnya narkoba ke dalam negeri ini membuat pihaknya akan semakin tegas. Ia berjanji tak akan main-main memerangi narkoba. Bahkan jika ada sindikat yang melawan, pihaknya tak segan-segan akan melumpuhkannya.

”Kami lebih tegas lagi dalam bertindak,” ujarnya. (idr/jpgrup)

Update