Jumat, 29 Maret 2024

Kios Tumbuh di Depan Ruko, Bisnis di Ruko pun Pelan-pelan Mati

Berita Terkait

batampos.co.id – Keberadaan kios liar di Batam kian meresahkan penyewa ruko. Seperti pertokoan di Komplek Puri Regency, Jodoh. Kios liar tidak hanya menutup akses tapi juga dianggap ikut menutup rezeki penyewa ruko.

Dari delapan ruko yang dibangun berderet, paling tidak hanya 1-2 ruko saja buka. Bahkan ada satu deret ruko yang tidak lagi berpenghuni. Ibarat kota mati, ruko yang berada di tengah-tengah keberadaan kios liar ini tidak lagi diminati.

Banyak ruko yang sudah tidak terawat setelah ditinggal penyewanya. Sampah berserakan di mana-mana. Dinding ruko juga banyak coretan, bahkan jalannya sudah tidak nyaman dilalui pengendara.

Salah satu penyewa ruko, Yadi mengatakan kios liar tersebut memang sudah lama berdiri di depan komplek pertokoan.

“Kami tidak bisa dan tidak mampu mencegah, karena pemerintah sendiri seperti diam saja,” kata Yadi, Kamis (2/2).

Menurutnya, bangunan kios liar tidak hanya menutup akses jalan tapi juga menghalangi pandangan calon pembeli.

“Kami hanya mengandalkan pelanggan lama saja, tidak ada pelanggan baru,” ucapnya.

Dia menambahkan sebelum berdiri kios-kios liar, kondisi pertokoan ramai penyewa.

“Lihat sekarang, penyewa lain juga sudah pergi karena tidak ada pemasukan,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Komplek Pertokoan Tanjungpantun juga kian meredup. Kios liar tepat berdiri kokoh mengelilingi komplek yang digadang-gadang pusat perbelanjaan paling lengkap di Batam kala itu.

“Ya mau bagaimana lagi, kita harus sabar juga. Mereka berjualan tepat di depan. Mungkin sebagian pembeli lebih memilih turun dari kendaraan langsung membeli. Dari pada harus memarkir kendaraannya lalu berjalan ke toko kami,” keluh pedagang, Dewi.

Dia hanya bisa berharap pemerintah segera merelokasi kios liar tersebut. Agar tidak membuat usahanya kian rugi akibat sepi pembeli.

“Kita sama-sama mau cari uang, tapi tolonglah patuhi aturan yang ada,” sebutnya.

Sementara itu, penyewa kios liar, Dede mengatakan baru satu tahun berjualan di wilayah Jodoh.

“Ditanya takut apa tidak, jelas takut. Tapi tolong jika kami digusur, setidaknya siapkan tempat untuk kami berjualan,” kata Dede singkat. (cr18)

Update