batampos.co.id – Pakar Kesehatan Departemen Keperawatan Maternitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), Yeni Rustina menjelaskan banyak faktor yang mempengaruhi bayi bisa lahir prematur atau lahir sebelum 37 minggu kehamilan .
Dia menjelaskan bayi prematur adalah salah satu penyebab tingginya kematian bayi baru lahir di Indonesia.
Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FIK UI ini menyebutkan sedikitnya ada lima faktor penyebab bayi lahir prematur, bisa karena faktor ibu atau faktor janin.
Berikut penjelasannya:
1. Usia Ibu
Bayi lahir prematur bisa dipengaruhi dari usia ibu. Apakah terlalu muda atau usia ibu terlalu tua? Usia ibu terlalu muda misalnya masih usia remaja, artinya mereka masih dalam proses pertumbuhan. Remaja masih memerlukan nutrisi untuk tumbuh kembang. Lalu tiba-tiba ada janin di dalam kandungan, membuat remaja ini harus memenuhi nutrisi untuk dua orang, dirinya dan bayinya.
Sedangkan perilaku remaja umumnya kurang memperhatikan nutrisi yang baik. Hal itu menambah risiko terjadinya kelahiran prematur. Remaja juga belum mengetahui tanggung jawab menjadi seorang ibu misalnya harus memperhatikan dan memeriksa kehamilannya, deteksi dini jika terjadi kelainan atau masalah dalam kehamilan. Usia remaja atau dewasa muda masih ingin berkumpul dengan temannya.
Kemudian usia ibu terlalu tua di atas 35 tahun juga berisiko terjadinya bayi lahir prematur. Usia ibu yang terlalu tua memiliki organ-organ tubuh yang semakin tua, usianya semakin kurang optimal. Misalnya fungsi ari-ari kurang optimal akibat kemunduran fungsi plasenta.
2. Faktor Penyakit Pada Ibu
Tekanan darah tinggi menimbulkan bayi lahir prematur. Jika ibu mengalami tekanan darah tinggi berarti aliran darah ke bayi menjadi terhambat. Kemudian fungsi organ seperti ari-ari juga menjadi kurang optimal sehingga bayi yang ada di dalam kandungannya tak menerima nutrisi dengan baik. Akibatnya kandungan kurang kuat sehingga bayi bisa lahir sebelum waktunya.
3. Ibu dengan Infeksi
Ibu hamil yang mengalami infeksi saluran kemih atau infeksi apa saja itu juga mempengaruhi kandungan. Tentu seseorang yang sedang mengalami infeksi memerlukan asupan nutrisi lebih banyak, sementara sang ibu sedang mengandung. Kondisi ini menyebabkan ibu dan si jabang bayi rebutan nutrisi. Sehingga kandungannya juga menjadi kurang kuat sekalipun kandungannya sudah cukup bulan.
4. Kelainan Serviks Mulut Rahim
Bumil dengan kondisi mulut rahim terus terbuka dapat mendorong terjadinya bayi lahir prematur. Sehingga dokter kandungan akan melakukan penguatan mulut rahim supaya janin tidak keluar. Kondisi ini belum diketahui penyebabnya dan bisa terjadi pada beberapa ibu hamil.
5. Kehamilan Bayi Kembar
Pengembangan perut bumil pada bayi kembar dengan dua anak atau lebih mengakibatkan perut membesar dan mengembang. Hal ini bisa menimbulkan pecahnya ketubannya. Akibatnya bayi bisa lahir sebelum waktunya. (cr1/JPG)