batampos.co.id – Rampungnya pembangunan Jembatan I Dompak, Tanjungpinang ternyata membawa berkah bagi pergerakan ekonomi masyarakat Tanjungpinang. Khususnya bagi masyarakat yang ada disekitar kawasan Pantai Suntuk, Tanjungpinang. Karena makin banyak pengunjung yang datang, walaupun hanya sekedar menikmati air kelapa.
Deretan kursi santai berbagai warna terlihat jelas, ketika memasuki kawasan Pantai Suntuk yang berada diujung Lorong Pramuka tersebut. Ketika mata memandang ketengah laut, akan dimanjakan dengan pemandangan Jembatan I Dompak yang membentang megah antara Tanjungpinang dan Pulau Dompak. Masjid Raya Nur Ilahi juga terlihat jelas.
Akses menuju pantai ini memang agak sulit, karena jalannya tersembunyi dan tidak begitu jauh dari jalan Pramuka Tanjungpinang dengan memasuki lorong-lorong yang ada di jalan tersebut seperti lorong Tanama dan lainnya. Pantai suntuk yang terletak di ujung lorong tersebut memang tidak memiliki pasir putih, namun kita disuguhkan dengan pemadangan yang cukup indah.
Hembusan angin terasa membelai lembut. Tentu semakin memberikan suasana yang tenang. Apalagi sesekali terlihat perahu nelayan yang pulang melaut melintas dikawasan pantai tersebut. Meskipun hanya kursi-kursi biasa yang dikonsep sederhana, tetapi tetap tidak menyurut pengunjung untuk datang kesana. Sore hari menjadi waktu yang istimewa, karena bisa melihat sunset terbenam diantara Jembatan I Dompak.
“Dulu sebelum selesainya Jembatan I Dompak ini, memang tidak banyak yang datang kesini. Alhamdulillah dengan selesainya Jembatan semakin ramai yang datang,” ujar Ratnawati salah satu pemilik warung di kawasan Pantai Suntuk, Tanjungpinang menjawab pertanyaan Batam Pos, Selasa (7/2) disela-sela melayani pengunjung yang datang.
Perempuan paruh baya tersebut juga menyebutkan, sebelum adanya Jembatan I Dompak ini, hanya dirinya saja yang membuka warung disini. Setelah adannya jembatan, sudah ada warung-warung baru yang buka. Bahkan ada juga warung yang menyuguhkan makanan sea food. Menurut Ratna, kehadiran Jembatan I Dompak sangat membawa berkah bagi usaha warungnya.
Masih kata Ratna, kondisi apa adanya memang menjadi kendala. Karena disaat hujan seperti sekarang ini, tidak banyak yang datang. Bukan hanya golongan anak muda saja yang datang kemari. Disiang hari, ada juga para pekerja yang datang sambil menikmati makan siang disini. Sambil menawarkan menu makanan, Ratna juga mengatakan malam minggu selalu ramai yang datang.
“Kami tutupnya sampai jam 1 malam, karena banyak yang datang,” paparnya.
Kenapa nama lokasi ini Pantai Suntuk, dengan santai Ratna menjawab banyak orang melepas suntuk disini. Makanya nama tersebut melekat menjadi Pantai Suntuk. Dikatakannya juga, pribadi manusia, ketika melihat laut, pikiran-pikiran yang sempit akan terasa luas. Selain itu juga memberikan ketenangan. Sehingga tak jarang, ada yang datang duduk sambil menikmati sajian air kelapa muda.
“Kita sangat berharap, Jembatan I Dompak berwarna di malam hari. Karena kalau dilihat dari arah sini (Pantai Suntuk,red) bisa menjadi objek foto yang luar biasa,” tutup Ratna.
Salah seorang warga jalan Pramuka, Rico mengaku ia dan teman-temannya cukup sering mengunjungi pantai Suntuk usai pulang kerja. Akses menuju pantai tersebut sangat dekat dari rumahnya dan hanya jalan kaki saja. “Kalau lagi istirahat kerja atau sore hari pulang kerja , saya selalu datang ke pantai Suntuk untuk melepas lelah bersama teman-teman sambil menikmati sunset,” akunya.
Ia mengatakan Pantai Suntuk tidak hanya tempat bersantai, tapi juga sebagai tempat rekreasi. Jika cuaca lagi bagus, air laut di pantai ini cukup jernih. “kalau cuaca bagus airnya cukup jernih dan biasanya banyak anak-anak sekitar yang bermain dan mandi di pantai ini,” katanya.
Selain itu, banyak juga muda mudi yang sering berkunjung ke pantai Suntuk pada sore hari maupun usai pulang sekolah hanya sekedar untuk bersantai. “Banyak juga pelajar yang nongkrong disini pada sore hari sambil menikmati pemandangan laut dan sunset,” ujarnya.
Pantai Suntuk biasanya ramai dikunjungi pada hari Sabtu dan Minggu. Terkadang ada juga muda mudi yang datang ke pantai Suntuk untuk merayakan ulang tahun dan pelajar yang membuat Pekerjaan Rumah sambil menikmati pemandangan laut. “Pernah suatu hari saat saya ke pantai ini, ada muda mudi yang merakayak ulang tahun bersama teman-temannya,” tuturnya.(Jailani)