batampos.co.id – Afghani Djafar tewas mendadak di atas pesawat Garuda, Rabu (8/2). Ia menumpang pesawat Garuda Indonesia GA-611 rute Makassar – Jakarta.
Alumni Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, angkatan 1995 itu dalam perjalanan dari Makassar menuju Jakarta.
Dilansir dari pojoksulsel.com terkait dengan meninggalnya Afghani Djafar di atas pesawat Garuda, berikut penjelasan pihak Garuda Indonesia:
Sehubungan dengan kejadian meninggalnya salah satu penumpang pada penerbangan Garuda Indonesia GA-611 rute Makassar – Jakarta pada hari ini Rabu (08/02), bersama ini kami sampaikan penjelasan terkait kejadian tersebut sebagai berikut :
1. Penerbangan Garuda Indonesia GA-611 yang berangkat dari Makassar 06.20 WITA dan mendarat di Jakarta pada pukul 07.45 WIB. Mendekati tujuan diketahui seorang penumpang pingsan, kemudian awak pesawat memberikan pertolongan pertama kepada penumpabg tersebut yang bernama Djafar Afghani berusia 41 tahun, duduk di kursi kelas ekonomi nomor 22K.
2. Sekitar 20 menit sebelum mendarat, penumpang mengalami pingsan, dan pilot mengumumkan kepada seluruh penumpang di penerbangan GA 611 apakah terdapat penumpang yang berprofesi sebagai dokter.
3. Setelah pengumuman tersebut kemudian salah seorang penumpang yang duduk di kursi 08A yang duduk di kelas bisnis yang berprofesi dokter melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kondisi penumpang tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan, dirasa perlu adanya penanganan lebih lanjut (medical assistance) untuk pax yang bersangkutan.
4. Awak pesawat kemudian segera berkoordinasi dengan tim ground handling Bandara Soekarno-Hatta CGK untuk pengadaan ambulance dan menyiapkannya di sisi parkir pesawat untuk membawa penumpang ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta.
5. Segera setelah pesawat mendarat, penumpang dibawa ke ambulance dengan menggunakan fasilitas ambulift, dengan didampingi salah seorang rekan penumpang yang berada di penerbangan yang sama, dan pendampingan dari tim ground handling Garuda dan Bandara Soetta. Dengan ambulance, penumpang langsung menuju ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta.
6. Setibanya di Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta, penumpang segera mendapatkan pemeriksaan, dan tidak lama kemudian dokter yang melakukan pemeriksaan menyatakan yang bersangkutan meninggal dengan diagnosa serangan jantung.
7. Garuda Indonesia telah melakukan prosedur penanganan penumpang yang sakit sesuai dengan prosedur yang ada.
8.Garuda Indonesia selalu mengedepankan keselamatan penumpang selama melaksanakan penerbangan, khususnya jika diketemukan penumpang yang mengalami penyakit serius selama penerbangan. Pada kejadian di GA 611, Garuda Indonesia melakukan tindakan responsif berupa tatalaksanakan pertolongan pertama kepada penumpang hingga mekanisme persiapan medical assistance ketika pesawat mendarat.
9.Garuda Indonesia juga turut membanru mempersiapkan fasilitas penunjang proses pemulangan jenazah. Tindakan tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mengedepankan layanan terbaik kepada penumpang. Cengkareng, 8 Februari 2017. (pjk/sad/JPG)