Selasa, 23 April 2024

Bea Cukai Batam akan Hibahkan 20 Ton Beras Sitaan

Berita Terkait

Kabel Lampu Jalan kembali Dicuri

Supermarket Top 100 Buka Gerai Ke 10

Kepala KPU BC Batam, Nugroho Wahyu Widodo bersama Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansah, beberapa waktu lalu.
foto: dalil harahap / batampos

batampos.co.id – Bea Cukai Batam berencana menghibahkan 10 hingga 20 ton beras sitaan kepada masyarakat Kecamatan Belakangpadang. Hal itu sebagai antisipasi adanya kelangkaan sembako di daerah tersebut.

Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Batam Nugroho Wahyu Widodo mengatakan dalam waktu dekat akan menghibahkan beras tangkapan ke masyarakat Belakangpadang. Puluhan ton beras itu merupakan hasil tangkapan BC dari penyelundup sembako di Perairan Batam.

“Kami belum cek berapa jumlah pastinya, tapi kemungkinan sekitar 10 sampai 20 ton. Dan itu akan kita hibahkan ke Belakangpadang,” kata Nugroho di Kantor BC Batuampar, Senin (13/2/2017) siang.

Hibah beras tangkapan sekitar 40 ton sudah pernah diberikan kepada masyarakat Batam lainnya. Namun kini pihaknya memilih daerah Belakangpadang untuk menghimbahkan beras tangkapan karena kondisi kelangkaan sembako.

“Jadi untuk mengantisipasi kelangkaan makanya kita hibahkan beras kesana saja. Kapan waktunya akan kita koordinasi dengan Pemko Batam,” sebut Nugroho.

Tak hanya itu, untuk mengantispasi kelangkaan sembako di Belakangpadang dan pulau sekitar, pihaknya berencana menyiapkan gudang khusus sembako. Dimana gudang itu berfungsi untuk menyimpan sembako khusus untuk masyarakat Belakangpadang dan sekitarnya.

“Kerjasama dengan Pemko untuk persiapan gudang khusus sembako. Kita juga harus mengetahui berapa kebutuhan masyarakat disana. Pengusaha yang memasukan sembako disana juga memiliki reputasi baik,” terang Nugroho.

Menurut dia, sembako yang dikirim ke Belakangpadang berasal dari daerah penghasil seperti Jawa dan Cipinang. Sembako itu kemudian hanya transit ke Batam untuk kemudian disimpang di gudang khusus untuk masyarakat Belakangpadang dan sekitarnya.

“Masuk ke Batam itu bisa kena PPN 10 persen lagi, kalau transit tak kena. Sudah ada aturan dari pemerintah tentang dari FTZ. Dan kita hanya menegakan aturan itu, kalau tak ditegakan kita salah,” beber Nugroho.

Sementara itu, Gubernur Kepri Nurdin Basirun meminta solusi terbaik kepada BC Batam dalam penyaluran sembako ke Belakangpadang. Sehingga harga sembako disana tidak mahal dan juga tak langka.

“Kita ingin kebutuhan masyarakat terpenuhi. Beacukai sedang mengkonsep hal itu agar tak melanggar aturan tentang penyaluran sembako ke daerah tersebut,” harap Nurdin. (she)

Update