Kamis, 18 April 2024

Sebanyak 32 Anak Mengalami Gizi Buruk

Berita Terkait

Wawan ketika ditemui dalam ruang kerjanya di Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, Dabo Singkep, Senin (13/2) pagi. Foto : Wijaya Satria/Batampos.

batampos.co.id – Sebanyak 32 anak di Kabupaten Lingga masuk dalam daftar gizi buruk. Walau kondisi mereka masih seperti kondisi anak lainnya, dapat bermain dan sebagainya, namun ke 32 anak ini masuk dalam golongan gizi buruk dengan predikat sangat kurus.

32 anak tersebut berasal dari beberapa daerah di Tanah Bunda Melayu ini. Dengan rincian dari masing-masing puskesmas se Kabupaten Lingga yakni, di Daik terdapat 5 anak, Penuba 1 satu anak, Pancur 1 anak, Dabo Lama 8 anak, Raya 2 anak, Senyang 4 anak, Tajurbiru 6 anak dan di Sungaipinang ada 4 anak yang termasuk dalam kondisi gizi buruk.

Dari angka yang didapat tersebut sangat mengejutkan, Dabo Lama yang termasuk dalam wilayah kota Dabo Singkep bahkan menyumbang angka terbesar anak kurang gizi. Hal
ini tidak lain diakibatkan karena semakin minimnya lapangan pekerjaan dan semakin sulitnya perekonomian warga.

“32 anak itu termasuk dalam predikat anak sangat kurus, jika dilihat dari tinggi badan dan berat badan mereka tidak seimbang,” ujar Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Wawan Kusmana di ruang kerjanya, Senin (13/2) pagi.

Namun, kondisi 32 anak yang masuk daftar kirang gizi tersebut mulai membaik. Baik berat badan dan perkembangan organ tubuh lainnya bertambah dengan baik pula. Walau Wawan mengatakan, merubah kondisi tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Untuk tahun ini Wawan memastikan, Pemerintah Provinsi Kepri telah mengirimkan bantuan makanan tambahan seperti susu dan sebagainya yang telah di terima disetiap puskesmas di Kabupaten Lingga. Dengan harapan dapat meringankan kondisi anak gizi buruk serta menahan populasi penambahannya.

Wawan menambahkan, anak dengan kreteria gizi buruk tersebut karena pola asupan yang salah sejak bayi. Padahal, jika setiap orang tua, terutama ibu lebih aktif memberikan asi kepada anak sejak lahir hingga berumur dua tahun.

“Semestinya anak dari 0 bulan hingga 6 bulan tidak boleh makan apapun selain asi. Enam bulan ke atas mulai memberikan makanan tambahan yang sehat,” ujar Wawan.

Selain itu, Wawan mengaku adanya pandangan yang salah dan ditanamkan kepada anak sejak kecil. Seperti makan ikan kebanyakan akan menimbulkan penyakit cacingan, tentunya wawan menampik hal tersebut bahkan makan ikan sangat baik untuk menambah protein dalam tubuh. (wsa)

Update