Jumat, 29 Maret 2024

Kapal Barang Tak Masuk, Kebutuhan Pokok Mulai Kosong

Berita Terkait

batampos.co.id – Sejak sepekan terakhir, sejumlah komoditi kebutuhan pokok di Natuna terjadi kelangkaan. Salah satunya komoditi kedelai. Kekosongan kedelai ini kini berimbas pada usaha industri rumahan yang memproduksi tahu dan tempe di Ranai. Pelaku usaha tersebut sulit dapatkan kedelai.

Kekosongan kedelai ini juga mempengaruhi harga jual pedagang. Di Ranai saat ini mencapai Rp 410 ribu per karung, sebelumnya Rp 380 ribu per karung. Saat ini warga menunggu pasokan kedelai.

“Sekarang di toko kedelai kosong. Terkahir itu harganya sudah naik. Menurut pedagang sembako, kapal barang belum masuk dari Tanjungpinang,” ujar Bambang pengusaha tahu tempe di Ranai kemarin.

Sekretaris Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Makro Pemkab Natuna, Hikmatul Arif mengatakan, berdasarkan pengawasan keberadaan bahan pokok seperti kedelai pihaknya belum bisa memastikan ketersediaannya akan kembali normal.

Saat ini diakuinya, komoditi jenis kedelai terjadi kekosongan. Karena kapal pengangkut milik swasta tidak masuk. Hingga saat ini belum menerima jadwal pasti kapal barang akan merlayar ke Natuna.

“Cuaca buruk, jadi jadwal kapal dari Tanjungpinang belum diizinkan. Mudah-mudahan cuaca buruk cepat berakhir,” kata Hikmatul kemarin.

Diakuinya, cuaca buruk diperairan Natuna sudah menjadi penyebab sejumlah komoditi kebutuhan pokok terjadi kekosongan. Karena untuk pendistribusian digunakan kapal laut.

Selain itu sebutnya, untuk jadwal kapal tol laut masih berubah-ubah dan tergantung kondisi cuaca. Untuk kapal tol laut ini sangat bagus untuk mengatasi distribusi barang yang selama ini sulit terjangkau dan mengantisipasi harga kebutuhan pokok tersebut.

Hanya saja, muatan kebutuhan pokok yang dibawa belum maksimal. Kapasita kapal 3.000 ton, tetapi yang dimuat hanya 100 ton. Terdapat alasan, karena merapatnya di pelabuhan selat lampa.

Pelabuhan tersebut, jauh dari pusat Kabupaten. Dan memerlukan biaya tambahan untuk mengangkut barang.
Sehingga Pemerintah Daerah berharap, Kapal Tol Laut bisa merapat di pelabuhan Penagi.

“Tentu, permintaan ini sudah disampaikan kepada Kementerian. Supaya kapal Tol Laut bisa sandar di Pelabuhan Penagi. Kebutuhan pokok bisa semuanya gunakan Tol Laut,” ujar Hikmatul.(arn)

Update