Jumat, 29 Maret 2024

Riono Siap Berikan Keterangan Kasus BUMD

Berita Terkait

Pemkab Karimun Adakan Wirid Bulanan

Diskon Dicabut, Tiket Dumai Line Tak Ada Kenaikan

batampos.co.id – Proses pemeriksaan kasus pungli penyewaan lapak dan kios dagangan yang dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tanjungpinang terus berlanjut. Bahkan pengungkapan aliran dana pungli yang dilakukan Polda Kepri telah menyeret beberapa pejabat teras atas Pemko Tanjungpinang, khususnya Sekda Tanjungpinang, Riono.

Informasi di lapangan, Polda Kepri telah melayangkan surat penggilan kepada Riono. Dalam surat itu, Riono selaku komisaris BUMD diminta ke Mapolda Kepri untuk memberikan keterangan terkait aliran dana penyewaan lapak dan kios yang dikelola perusahaan daerah (perusda) tersebut. Namun Riono tak memenuhi panggilan dari Polda Kepri sampai saat ini.

Riono membenarkan dirinya sudah pernah disurati oleh Polda Kepri. Bahkan surat yang dilayangkan kepadanya sudah diterima secara langsung. Namun dirinya belum dapat memenuhi panggilan tersebut karena padatnya agenda pemerintahan.

“Surat panggilan itu sudah saya terima. Polda minta saya datang kesana, Kamis (23/2) kemarin. Tapi saya belum dapat penuhi karena gak bisa tinggalkan agenda penting pemerintahan,” ujar Riono ketika diwawancarai di Jalan Hang Lekir, Selasa (28/2).

Menurut Riono, kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menjerat koordinator BUMD Tanjungpinang, Selamat beberapa waktu lalu tidak bisa dikaitkan dengan kewenangan komisaris. Sebab kebijakan penetapan harga sewa lapak dan kios dagangan maupun tatacara pemungutannya berada ditangan direksi.

Oknum yang ditangkap (Selamat, red), lanjut Riono, juga pernah diberikan peringatan dan dipanggil oleh Dirut BUMD agar tidak mengulangi perbuatan itu lagi. Namun peringatan itu tak juga digubris sampai Tim Saber Pungli Polda Kepri menangkapnya.

“Kejadian OTT itu rentannya sangat jauh dengan kewenangan komisaris. Jadi gak bisa dikait-kaitkan. Tapi karena polda butuh keterangan, saya akan berikan sesuai kapasitas,” bebernya.

Disindir kapan dirinya siap untuk berikan keterangan, Riono mengaku selalu siap dan bersedia jika Polda Kepri membutuhkan. Tapi dengan satu syarat, Polda Kepri harus membuat jadwal pemanggilan ulang terlebih dahulu. Dengan surat pemanggilan kedua itu dirinya akan bertandang ke Mapolda Kepri.

“Pasti saya siap berikan keterangan dan akan ceritakan semuanya. Tapi Polda Kepri jadwalkan ulang surat pemanggilan saya,” pintanya.

Meskipun proses pemeriksaan selanjutnya menyeret beberapa oknum BUMD, sambung Riono, dirinya tidak mau ikut campur sedikitpun. Melainkan hanya mampu mendukung polisi untuk mengungkap kasus tersebut sampai tuntas.

“Saya tak mau ikut campur lagi kalau ada tersangka lain. Semuanya saya percayakan kepada polisi saja,” ungkapnya. (ary)

Update