batampos.co.id – Bayi berjenis perempuan yang ditemukan warga di semak belukar di jalan A.Yani Tanjungbatu pertengahan Desember 2016 yang lalu, sampai saat ini masih dirawat dalam ruang kebidanan puskesmas Tanjungbatu.
Pertumbuhan Syibilia sapaan bayi tersebut belakangan ini terus membaik, bahkan berat badanya saat ini naik 6,2 kilogram dan panjang 52 centimeter. Sayangnya akibat lambannya penanganan dari dinas sosial kabupaten Karimun nasib Syibilia masih belum jelas.
Syerly salah satu bidan puskesmas yang setia merawat Syibilia kepada Batam Pos mengaku sedih dan prihatin melihat nasib bayi tersebut. Ia mengungkapkan, bayi yang ditemukan 17 Desember 2016 lalu bayi memiliki berat badan 2,8 kilogram dan panjang 4,8 centimeter. Selama lebih 2,5 bulan bayi dirawat dan dibsesarkan di ruang kebidanan oleh bidan, dokter dan perawat. Selama 2,5 bulan kebutuhan bayi hanya mengandalkan belas kasihan masyarakat serta bantuan dari petugas puskesmas.
“Saya senang melihat pertumbuhan Syibilia dan semangat hidup bayi tersebut, hanya saja saya juga sedih. Karena biaya untuk kebutuhan bayi seperti membeli susu, pakaian bayi, peralatan mandi selama ini hanya dari belas kasihan. Kita kan nggak ada dana untuk biaya kebutuhan bayi, makanya saya sering mengumpulkan sumbangan teman-teman di puskesmas,”terang Syerly.
Kepala puskesmas Tanjungbatu Sumiran juga membenarkan kondisi bayi temuan yang dititipkan di puskesmas sampai sekarang nasibnya tidak jelas. Sementara fungsi puskesmas bukan tempat penitipan bayi ataupun orang terlantar, tapi puskesmas untuk merawat pasien. Ditambah biaya operasional yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi juga cukup besar, selama ini atas atas belas kasian warga. Dalam hal ini jika dalam 2 x 24 jam tidak ada tindakan dari dinas sosial, pihak puskesmas akan mencarikan orang tua asuh sendiri. (ims)