Jumat, 10 Januari 2025

Cerai Massal demi Kompensasi 253 Juta dan Rumah 220 Meter Persegi

Berita Terkait

Ilustrasi perceraian. Foto: pixabay

batampos.co.id – Penduduk di desa Jiangbei, provinsi Jiangsu, Cina ramai-ramai mengajukan cerai setelah rumah mereka dihancurkan oleh pemerintah untuk proyek baru.

Perceraian dipicu oleh keinginan mendapat ekstra kompensasi.

Kisah ini bermula ketika pemerintah mengeluarkan aturan tentang kompensasi  terhadap warga desa Jiangbei yang rumahnya harus dibongkar total. Desa itu akan diubah menjadi kawasan pembangunan teknologi tinggi.

Warga desa Jiangbei membaca aturan bahwa pasangan yang bercerai dan berstatus lajang dapat memiliki dua rumah baru dan uang sedikitnya US$ 19 ribu atau setara Rp 253,3 juta. Rumah masing-masing berukuran 220 meter persegi.

Aturan ini juga memuat ekstra kompensasi bagi pasangan bercerai yang dilakukan melalui pengadilan, yakni mendapat rumah seluas 70 meter persegi dan kompensasi sejumlah uang.

Warga desa Jianbei memanfaatkan celah aturan yang dianggap menguntungkan mereka. Sudah lebih 160 keluarga mengajukan cerai demi mendapat ekstra kompensasi.  Sejumlah pasangan membuat kesepakatan akan menikah lagi nantinya.

“Setiap orang bercerai, dan kami akan bersepakat lagi nanti,” kata seorang warga desa ke Nanjing Morning Post yang dikutip BBC, 3 Maret 2017.

Tak hanya warga desa Jianbei yang memanfaatkan celah dari aturan kompensasi pemerintah Cina. Pengacara pun memanfaatkan situasi itu dengan menyediakan layanan pengajuan cerai dan membuat tarif lebih mahal mencapai US$ 2 ribu atau sekitar Rp 26,6 juta per kasus.

Sejauh ini belum jelas apakah pasangan yang bercerai ini benar-benar berhasil mendapatkan ekstra kompensasi itu. Sejumlah pejabat menyadari adanya celah yang dimanfaatkan warga Jianbei. Namun mereka tidak tahu apakah aturan kompensasi itu akan diubah. (jpgroup)

Update