Jumat, 29 Maret 2024

CIA Sadap Tayangan TV dan Ponsel di Seluruh Dunia

Berita Terkait

batampos.co.id – Mengejutkan !!

WikiLeaks, lembaga hacker dunia, merilis keterangan CIA (agen intelejen Amerika) sudah menyadap tayangan TV dan telepon untuk memata-matai orang-orang tertentu di seluruh dunia.

Disebutkan WikiLeaks, CIA adalah organisasi dengan kemampuan hacking yang sangat kuat. Sangking kuatnya, mereka bisa masuk ke perangkat personal seseorang dan memata-matai semua kehidupan pribadi orang tersebut.

CIA juga memiliki tim yang sedang membangun perangkat hacker yang bisa menjadi remote control iPhones, iPads, dan perangkat Android. Remote control itu secara diam-diam merekam gambar video, mendengarkan percakapan Anda, dan tracking lokasi pemilik ponsel.

Untuk menyamarkan indentitas mereka, WikiLeaks menyebutkan kalau CIA punya teknik hacker yang memungkinkan mereka seolah-olah melakukan aktivitas ilegal itu dari Rusia. Tak hanya itu, WikiLeaks juga mengklaim kalau hampir semua senjata cyber CIA sudah dicuri. Dan, perangkat tersebut kemungkinan berada di tangan criminal atau mata-mata asing.

Pernyataan WikiLeaks itu pun bikin pemerintah Amerika Serikat meradang. Ted Lieu, senator Partai Republik dari California meminta kongres menghelat penyelidikan secepatnya.  ”Saya sangat risau dengan tuduhan yang menyatakan kalau CIA kehilangan senjata cyber-nya. Kita butuh tahu apakah benar CIA kehilangan senjata itu dan siapa yang mungkin memilikinya, serta bagaimana kita bisa melindungi privasi AS,” katanya.

Julian Assange dalam pernyataannya mengatakan kalau mereka memiliki dokumen lengkap mengenai sepak terjang CIA dalam beroperasi untuk memata-matai atau menghack pihak lain. Pun mengenai pencuri yang mengambil perangkat senjata cyber CIA.

”Ada risiko besar dalam pengembangan senjata cyber ini,” kata Assange.

CIA sendiri menolak memberikan keterangan apakah dokumen yang dimiliki WikiLeaks itu asli apa palsu.

”Kami tidak memberikan komentar mengenai keaslian atau konten yang berhubungan dengan dokumen intelejen,” kata juru bicara CIA Heather Fritz Horniak.(CNN/BBC/tia)

Update