Selasa, 16 April 2024

Kapolda Kepri Serukan Perangi Berita Hoax di Metro Forum

Berita Terkait

Irjen Pol Sam Budigusdian sebagai narasumber memberikan jawaban terhadap pertanyaan undangan yang hadir dalam Metro Forum di Alamak Kopitiam, Vanilla Hotel, Penuin, (11/3). F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Pos Metro Batam menggelar forum bincang-bincang santai, dengan menghadirkan narasumber Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian dan Kepala Dinas Komunikasi dan Telekomunikasi (Kominfo) Provinsi Kepri Guntur Sakti. Metro Forum ini mengambil topik plus minus media sosial. Acara ini digelar di Kopitiam Alamak, Hotel Vanilla, Penuin, Batam.

Irjen Pol Sam Budigusdian dalam pemaparannya, meminta masyarakat agar berhati-hati dalam bermain di media sosial. “Ingat jempolmu harimaumu,” katanya saat pemamparan plus minus media sosial di kedai kopi milik Datok Amat Tantoso, Sabtu (11/3).

Sam mengatakan pihaknya sangat mendukung adanya forum seperti ini. Karena saat ini banyak oknum-oknum yang menyebarkan berita hoax di medsos. Dan masyarakat yang tak bijak dalam bermedia sosial, juga ikut-ikutan latah menyebarkan kabar bohong tersebut. “Dalam forum ini pesan jelas, perangi berita hoax,” tuturnya.

Ia mengatakan media-media mainstream seperti koran harian dan tv, haruslah menjadi penyeimbang saat serbuan berita hoax tersebar di media sosial. Sebab media-media koran cetak, bisa menjadi pembawa kabar yang benar dan baik. Dan semua berita yang dicetak, sudah terkonfirmasi dengan baik. Lalu ia juga menyambut baik, adanya usulan mengenai forum pimpinan redaksi media mainstream.

“Saya juga setuju ada forum atau grup itu. Sehingga kepolisian dan media bisa saling bersinergi dalam mencegah berita hoax,” ungkapnya.

Namun Sam mengakui, saat ini sosialisasi hentikan penyebaran pemberitaan bohong masih terbatas. Dimana belum menyentuh golongan akar rumput. “Masyarakat yang berada dalam komunitas terendah, belum terangkul dengan baik. Saya harap ada koordinasi pemerintah juga,” ucapnya.

Sehingga masyarakat golongan tersebut, tak jadi korban atau pelaku penyebar pemberitaan bohong. Diskusi yang dipandu oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRD) Kepri, Asmin Patros ini berlangsung dengan riuh dan semangat. Beberapa penanya, meminta kejelasan dari Kapolda dan Kadis Kominfo Kepri.

Menanggapi beberapa pertanyaan dan pernyataan masyarakat yang hadir dalam forum metro ini, Guntur Sakti mengatakan dulu pemerintah hanya menjaga tiga matra. “Darat, laut dan udara. Sekarang ada namanya dunia maya, dan ini perlu ada pengawasan juga,” ujarnya.

Dunia maya atau media sosial, seharusnya tumbuh untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Namun akhir-akhir ini, medsos menjadi ajang saling menyebarkan kabar palsu.

“Seharusnya kemajuan teknologi menjadi sarana penambah pengetahuan, tapi ada orang-orang yang memanfaatkan dunia maya atau internet ini untuk kepentingan pribadi mereka,” tuturnya.

Ia mengatakan beberapa oknum mengeruk untung dari pemberitaan bohong, yang dirancang sedemikain rupa agar menjatuhkan seseorang atau instansi. “Oleh sebab itu, saya mendukung pihak kepolisian membuat unit khusus yang menangani cyber crime ini,” ungkapnya.

Deputy COO Batampos Grup Socrates akan turun langsung ke lapangan, agar bisa membantu pemerintah dan kepolisian dalam memerangi berita hoax. “Saya akan jadi reporter lagi, agar berita hoax ini tak menyebar,” ucapnya.

Ia juga menekankan pada wartawan, agar bijak dalam mengelola informasi. Dan jangan menyebarkan berita-berita bohong. “Dalam pemberitaan itu, konfirmasi harga mati. Agar berita itu jelas dan terang bendarang,” ungkapnya.

Sementara itu, Datok Amat Tantoso mengatakan, bahwa berita hoax sangat perlu diperangi. Sebagai pengusaha yang banyak berkontribusi untuk pembangunan Batam, ia merasa berita hoax dapat merugikan banyak pihak. Bahkan investasi di Batam bisa terganggu karena berita hoax tersebut.

Diskusi ini dihadiri juga oleh beberapa pengusaha dan penggiat media sosial. Acara ini dimulai dari pukul 08.00 hingga 11.00. (ska)

Update