batampos.co.id – Bahwa seseorang yang menyebut dirinya sangat bahagia akan hidup lebih lama daripada mereka yang menyebut hidupnya tidak terlalu bahagia.
Demikian penelitian terbaru yang dilakukan selama 30 tahun oleh ilmuwan dari University of North Carolina.
Terlepas dari pendapatan, kesehatan, dan status pernikahan, mereka yang menyebut dirinya tidak terlalu bahagia akan lebih cepat meninggal dunia.
Para ilmuwan dari University of North Carolina tersebut mengambil sampel sejumlah 30 ribu orang dewasa. Mereka telah memulia penelitian ini 30 tahun yang lalu. Metodenya dengan memberikan pertanyaan pada 30 ribu orang tersebut.
Pertanyaan yang diberikan, Bagaimana anda menjalani hari-hari anda selama ini, apakah sangat bahagia, bahagia, atau tidak terlalu bahagia?. Para peneliti kemudian mengakses data kematian untuk melihat hubungan antara jawaban yang diberikan 30 tahun yang lalu dengan fakta yang ada sekarang.
Ternyata, seseorang yang menjawab bahagia dengan hidupnya, mempunyai usia lebih lama. Menurutnya, hal ini terkait dengan kemampuan seseorang tersebut untuk mengelola stress, dan koneksi yang kuat dengan teman-temannya.
Jurnal Social Science & Medicine dari Amerika Serikat juga menyebutkan, pendapatan yang lebih tinggi, lingkungan bebas kejahatan, peningkatan program kesehatan masyarakat tidak selalu mempengaruhi kebahagiaan suatu kelompok masyarakat.
Jadi pesan untuk pemerintahan, sebaiknya tidak tidak hanya membuat program yang fokus dengan peningkatan ekonomi, mengurangi kejahatan, hingga peningkatan program keamanan. Pemerintah juga harus membuat program yang bisa memberikan efek happy untuk masyarakat. Misalnya dengan mempercantik tata kota, program cara mengelola stress, memperkuat ikatan komunitas, pertemanan, hingga pasangan. (DailyMail/Ina)