Jumat, 18 Oktober 2024

Optimis Ekonomi Kepri Membaik

Berita Terkait

 

Gubernur Kepri Nurdin Basirun didampingi Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak dan Kepala BI Kepri Gusti Rizal Eka Putra saat rapat pengendalian inflasi dan rapat koordinasi pengembangan ekonomi dan keuangan, Senin (13/3)

batampos.co.id – Gubernur Kepulauan Riau H. Nurdin Basirun mengatakan bahwa Dalam rangka menjaga stabilitas perekonomian yang berkelanjutan ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, berkualitas dan berkesinambungan serta yang kedua adalah tingkat inflasi yang rendah dan stabil. Kedua hal tersebut harus menjadi perhatian guna menjaga stabilitas perekonomian daerah.

Hal itu disampaikan Gubernur saat memimpin rapat High Level Meeting Pengendalian Inflasi dan Rapat Koordinasi Pengembangan Ekonomi dan Keungan Daerah Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dan Bank Indonesia (BI) di Provinsi kepulauan Riau, Senin (13/3) di Rupatama lantai 4 kantor Gubernur, Istana Kota Piring, Dompak, Tanjungpinang.

“Tahun 2017 ini kita harus optimis bahwa pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Melalui usaha pengembangan infrastruktur berkualitas dan merata serta konektivi yang baik,” ujar Nurdin.

Nurdin mengatakan bahwa pengembangan ekonomi perlu difokuskan dibeberapa sektor seperti berbasis maritim, pariwisata dan pertanian. Juga Meningkatkan ketahanan pangan, menciptakan iklim ekonomi yang kondusif bagi kegiatan investasi, usaha mirko, kecil dan menengah serta menumbuh kembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Selain itu meneruskan pengembangan ekonomi berbasis industri dan perdaganan dengan memanfaatkan bahan baku lokal.

Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepri Gusti Raizal Eka Saputra dalam laporannya mengatakan juga bahwa tahun 2017 ini pihaknya optimis Kondisi perekonomian Kepri akan meningkat. Hal ini dilihat dari beberapa asumsi seperti perbaikan ekonomi global dan nasional, harga minyak menjadi lebih baik, maka perekonomian Kepri ditargetkan tumbuh lebih menjadi diatas 5,5%.

“Kita perlu dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan hal tersebut,” ujar Gusti.

Terkait Inflasi, Kepulauan Riau sendiri pada tahun 2016 merupakan nomor urut ke-2 terbaik se Sumatera dengan laju inflasi 3,53% dan diharapkan untuk 2017 dapat diturunkan lagi.

Nurdin kembali menambahkan bahwa ada beberapa faktor yang juga harus diperhatikan terkait memingkatkan pertumbuhan ekonomi daerah antara lain Faktor pertahanan dan keamanan serta Kearifan lokal juga perlu dipertahankan karna kearifan lokal itu merupakan sebuah identitas yang tidak bisa dipisahkan dari Kepri.

Hadir pada Kesempatan tersebut Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak, Sekretaris Daerah Provinsi Kepri H. TS Arif Fadillah, Kapolda Kepri Irjen Budi Sam Budigusdian, Wakil Walikota Tanjungpinang Syahrul, OPD, FKPD serta kanwil dan instansi vertikal.

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Gusti Rizal Eka Putra mengatakan pihaknya memprediksikan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri tahun 2017 ini bisa tembus 5,5 persen dibandingkan tahun lalu yang nilainya 5,03 persen. Untuk mencapai target tersebut, potensi daerah yang ada harus dioptimalkan.

“Kita pasang target 5,1 sampai 5,5 persen pertumbuhan ekonomi Kepri tahun ini,” ujar Gusti Rizal Eka Putra menjawab pertanyaan media usai Rapat Koordinasi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah di Kantor Gubernur Kepri, Tanjungpinang, Senin (13/3).

Menurut pria yang akrab disapa Rizal tersebut, capaian 2017 bisa saja melebihi dari target tersebut. Dengan syarat Pemerintah Daerah bisa memaksimalkan potensi yang ada. Baik itu dibilang Pariwisata maupun potensi kemaritiman. Masih kata Rizal, apabila adanya sinergi Kabupaten/Kota tentu capaian diakhir tahun nanti akan lebih baik.

“Sekarang ini masih triwulan pertama. Tentu masih ada waktu untuk mengolah potensi yang ada. Sehingga angka pertumbuhan ekonomi Kepri bisa terus meningkat,” papar Rizal.

Dikatakannya juga, pada 2016 lalu, pertumbuhan ekonomi Kepri tembus 5,03 persen. Capain tersebut lebih baik dari pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,02 persen. Melihat capaian tersebut, pertumbuhan ekonomi Kepri masih positif.

Lebih lanjut katanya, memang laju pertumbuhan ekonomi Kepri 2016 sedikit melambat. Dijelaskannya, ada beberapa faktor, yakni dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dunia dan nasional. Selain itu geliat investasi di Kepri, Batam khususnya mengalami penurunan.

“Apalagi sekarang ini Pemerintah Pusat sudah menyiapkan anggaran Rp1,3 triliun untuk Pembangunan infrastruktur di Kepri. Pembangunan itu nanti juga akan turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kepri,” paparnya lagi.

Tekan Laju Inflasi ditahun 2017

Sementara itu, terkait perkembangan inflasi di Kepri, Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Gusti Rizal Eka Putra mengatakan, tingkat inflasi di Kepri tahun ini sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca. Dikatakannya target nasional tingkat inflasi 2017 adalah 4,1 persen. Khusus untuk Kepri targetnya adalah di bawah target nasional.

“2017 ini kota berharap nilai tukar rupiah stabil. Meskipun Bank Central Amerika akan melakukan penyesuaian suku bunga sebanyak dia kali,” ujar Gusti Rizal Eka Putra.

Dijelaskannya, tingkat inflasi di Kepri juga akan dipengaruhi oleh harga listrik, elpiji, dan cukai rokok. Menurutnya, rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Gubernur Kepri, Nurdin menunjukkan adanya komitmen Gubernur untuk menekan lajunya inflasi di Kepri.

“Memang di 2017 ini tantangan cukup tinggi. Tahun 2016 lalu inflasi Kepri masih di bawah Lampung, yakni 3,53 persen. Capain tersebut menempatkan Kepri dipersingkat ke dua untuk wilayah Sumatera,” tutup Gusti Rizal Eka Putra.(jpg)

Update