batampos.co.id – Mode kamera Samsung, Galaxy S8 dan 8+ rada bermasalah.
Perusahaan asal Korea Selatan itu sendiri sudah ’’mengakuinya’’.
Dikutip dari Androidcentral.com, letak sensor sidik jari di Galaxy S8 disebut kontroversial oleh mereka yang datang pada peluncuran ponsel mewah itu di Lincoln Center, New York, Amerika Serikat.
Hilangnya tombol fisik di bagian depan membuat sensor sidik jari dipindah ke belakang. Letaknya di bawah lensa kamera.
Namun, untuk menjaga desain Galaxy S8 maupun 8+, Samsung tidak memberikan tanda fisik letak sensor sidik jari itu. Jadinya, pengguna harus meraba-raba di mana sensornya. Itu bisa membuat lensa kamera tersentuh oleh jari. Ujung-ujungnya, gambar yang dihasilan bisa tidak jernih lagi.
Samsung menyadari hal itu. Untuk mencegah hal buruk saat mengambil gambar, Samsung memberikan solusi. Yakni, adanya peringatan untuk membersihkan lensa sebelum mengambil foto. Namun, peringatan itu hanya muncul saat pemindai sidik jari diaktifkan.
’’Bersihkan lensa kamera untuk mendapatkan foto yang baik,’’ bunyi peringatan pop up itu.
Jika tidak mau repot, Samsung sebenarnya sudah menyediakan keamanan yang diklaim lebih baik daripada sensor sidik jari. Yakni, melalui irish scanner atau pemindai mata. Ketika mode itu diaktifkan, pengguna cukup melihat ke arah ponsel seperti biasa. Tanpa gerakan berlebihan yang membuat proses membuka ponsel menjadi aneh.
Dalam presentasinya, irish scanner dijanjikan bisa membuka ponsel dengan sangat cepat. Opsi lainnya, ponsel bisa dibuka menggunakan pemindai wajah. Selain itu, masih ada dua cara klasik untuk mengamankan ponsel. Yakni, dengan password biasa, atau pattern. (dim/JPG)