batampos.co.id – Pemerintah mesti mulai terbiasa berpikir: dibalik setiap pembangunan harus indah untuk dijadikan latar belakang berpose. Itu bukan pelengkap, tapi jadi kebutuhan generasi milenial.
Jika Batam ada jembatan Barelang yang sudah menjadi Ikon kota Batam, Tanjungpinang saat ini juga memiliki jembatan Dompak. Saat ini banyak warga Tanjungpinang yang melewati jembatan ini hanya sekedar untuk jalan-jalan dan melihat jembatan baru tersebut.
Tidak sedikit pengendara yang melintas berhenti sekadar untuk swafoto atau foto bersama dengan keluarga di sana. Larangan yang dipasang untuk berhenti pun kalah dengan dorongan untuk eksistensi di jembatan yang baru dibuka untuk umum belum semusim itu.
“Biar ngehits jadi nanti di-upload ke Instagram,” kata Selly, remaja putri yang datang bersama temannya, akhir pekan lalu ke jembatan Dompak.
Bukannya Selly tak tahu jika ada rambu larangan untuk berhenti di sana. Tapi remaja 19 tahun tidak punya pilihan lain. “Karena gak disediakan tempat khusus untuk berfoto macam di (jembatan) Barelang,” katanya. Persis!
Beruntung saat itu lalu-lintas di jembatan Dompak belum riuh. Sehingga aktivitas Selly yang sejenak berhenti dan berswafoto di sana boleh dikata belum membahayakan. Tapi sebenarnya Selly tidak sendiri. Di beberapa titik masih banyak pengendara motor dan mobil yang juga berhenti di tepi ruas jembatan.
Aktivitasnya sama, kebutuhan eksistensi di dunia maya lebih kuat ketimbang mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan.
Menurut Hartono, pengendara mobil yang berhenti, ada baiknya jembatan Dompak dipersolek. Sehingga bukan lagi sekadara sarana penghubung daratan, melainkan dikemas sebagai sebuah destinasi wisata. “Rugi sih kalau duit miliaran yang sudah habis cuma buat dilewatin aja,” kata bapak tiga anak ini.
Di banyak daerah di Indonesia, sambung Hartono, jembatan dijadikan ikon pariwisata. Sebut saja Palembang, Surabaya, Kutai, dan termasuk pula Batam. “Karena itu semestinya dipercantik. Diwarnai, diberi lampu hias yang menarik. Agar orang yang main ke Tanjungpinang singgah ke sini,” ujarnya.
Disinggung soal kebutuhan tempat khusus guan berfoto, Hartono mengangguk lekas. “Harus itu, kan sekarang zamannya eksis di media sosial. Wajib dong tempat khusus buat foto atau selfie,” ucapnya. (aya)