Sabtu, 20 April 2024

Mencari Penemu Kreatif Lewat Inovasi Teknologi Tepat Guna

Berita Terkait

Kepala Dinas PMD Dukcapil Kepri, Sardison foto bersama dengan pemenang TTG Nasional 2016 lalu. F. Dokumen BPMD untuk batampos

batampos.co.id – Ajang inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) di Provinsi Kepri beberapa tahun belakangan ini selalu menjadi yang terbaik di tingkat nasional.

Pada kesempatan yang sama 2017 ini, Pemerintah Provinsi Kepri melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil (DPMD Dukcapil) Pemprov Kepri akan menggelar lomba inovasi TTG 2017 pada 17 Mei mendatang.

Lomba inovasi TTG menjadi panggung yang sangat istimewa bagi nama besar Provinsi Kepri. Karena harus mempertahankan pencapaian pada TTG Nasional lalu. Berangkat dari keinginan tersebut, lewat TTG tingkat Provinsi, Kepri berharap menemukan kreator-kreator baru yang memiliki penemuan yang menjanjikan dalam bidang teknologi tepat guna.

“Kita punya target besar tentunya, yakni mempertahankan capaian kita di ajang TTG Nasional. Maka daripada itu, TTG Provinsi menjadi sarana yang tepat untuk melahirkan inovator-inovator ulung dari Kepri,” ujar Kepala DPMD Dukcapil Kepri, Sardison lewat bicang-bicang dengan media, Kamis (6/4) di Kantor DPMD Dukcapil Kepri.

Dikatakan Sardison, Gubernur Kepri, Nurdin Basirun sangat berkeinginan lomba inovasi TTG ini, memberikan manfaat bagi pembangunan Kepri kedepan. Atas dasar itu, pihaknya dituntut untuk mengkoordinir dan membina para penemu yang telah melahirkan karya luar biasa.

“Kita akui, sistem pembinaan selama ini tidak berkembang. Kedepan kita akan melakukan pembinaan berkelanjutan terhadap hasil karya-hasil karya dibidang teknologi tepat guna ini,” papar Sardison.

Mantan Kepala Biro Pembangunan Provinsi Kepri tersebut, juga mengatakan, penemuan sudah menjadi aset yang berharga tentunya bagi Provinsi Kepri. Atas dasar itu, pihaknya akan melakukan inventarisir kembali dan mengumpulkan para inovator kedalam sebuah forum TTG.

Ditegaskan Sardison, temuan-temuan yang sudah ada sekarang ini akan dibukukan. Sehingga bisa disebarluaskan ke kampus, ke pihak desa, ke sekolah-sekolah atau ke perpustakaan. Artinya penemuan tersebut menjadi media bagi masyarakat untuk lebih kreatif.

“Penemuan yang sudah ada, harus menjadi stimulus bagi semua kalangan untuk lebih kreatif. Sehingga membuat penemuan baru yang berguna tentunya,” harap Sardison.

Disebutkan Sardison, untuk pelaksanaan TTG tingkat Provinsi Kepri tahun ini, pihaknya sudah menyiapkan uang pembinaan bagi pemenang pertama sebesar Rp13 juta, kedua Rp10 juta, juara tiga Rp 7 juta. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan apersiasi kepada pemenang harapan pertama sebesar Rp3 juta, ke dua Rp2,5 juta, dan harapan ketiga Rp2 juta.

Masih kata Sardison, untuk jadwal Lomba TTG kabupaten/kota di Kepri adalah, Anambas tanggal 30 Maret, Bintan tanggal 20 April, Batam tanggal 20 April, Tanjungpinang tanggal 27 April dan Karimun tanggal 3 Mei. Sedangkan Lingga dan Natuna tidak adakan lomba itu.

“Minimnya temuan teknologi baru membuat TTG tak digelar di dua kabupaten ini. Meski tidak digelar lomba TTG di Natuna dan Lingga, namun jika ada peserta dari daerah itu yang ingin ikut Lomba Inovasi TTG Tingkat Provinsi Kepri, tetap akan diterima,” jelas Sardison.

Sardison juga menjelaskan, untuk TTG tingkat Provinsi akan digelar pada 17-19 Mei mendatang di Batam. Ditanya kenapa Batam yang sering menjadi tuan rumah untuk perlombaan kreativitas tersebut. Sardison mengatakan, itu adalah permintaan para peserta.

“Selaian itu, permintaan peserta juga kita akomodir yang memilih Batam sebagai tempatnya. Ini sudah kita sampaikan ke pak gubernur. Alasannya adalah persoalan transportasi,” jelasnya lagi.

Pria yang sudah malang melintang diberbagai posisi strategis di Pemprov Kepri itu memaparkan, maksud penyelenggaraan lomba inovasi TTG adalah, untuk mengembangkan kreativitas masyarakat untuk menciptakan TTG serta menjaring teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Adapun tujuan yang ingin adalah terjadinya percepatan alih teknologi kepada masyarakat dan kita berharap inovasi teknologi yang ada terus dikembangkan,” bebernya.

Dijelaskannya lagi, kegunaan teknologi tepat guna ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, mudah dimanfaatkan oleh masyarakat, tidak merusak lingkungan dan menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan lingkungan hidup.

Ditambahkan Sardison, keterbatasan yang ada tidak menyurutkan pihaknya untuk memberikan yang terbaik, bagi suksesnya iven itu nanti. Menyiasati hal itu, pihaknya sudah koordinasi dengan PPMD kabupaten/kota untuk mensosialisasikan kegiatan lomba. Sosialisasi ke berbagai sekolah dan perguruan tinggi. Untuk menjaga netralitas penilaian dan dalam rangka transfer pengetahuan, maka panitia Lomba TTG provinsi akan melibatkan tim penilai dari instansi pusat dan perguruan tinggi.

“Seperti Dirjend Pembangunan dan PMD Kementerian Desa, pusat pengembangan TTG LIPI, PMD Dukcapil Provinsi Kepri, Fakultas Teknik Umrah dan Poltek Batam,” tutup Sardison.(jailani)

Update