Kamis, 25 April 2024

PLN Operasikan Genset di Sekolah

Berita Terkait

Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti bersama kadis pendidikan Natuna Marka tinjau persiapan UNBK SMAN 1 Bunguran Timu. F. Aulia/batampos.

batampos.co.id – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kabupaten Natuna berjalan lancar. Sebelumnya pelaksanaan UNBK di Natuna sempat dikhawatirkan batal, karena leletnya jaringan internet. Sehingga Dinas Pendidikan dan pihak sekolah menyiagakan mesin genset di sekolah selama UNBK.

Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Bungtim, Khoidirin mengatakan, UNBK perdana ini sangat was-was. Pasalnya untuk pertama kali digelar, pihaknya turut mengantisipasi kondisi jaringan internet dan listrik di Natuna yang tidak seoptimal daerah lain.

“Ini pertama kali, ngeri-ngeri sedap juga. Tapi untuk kondisi jaringan pihak Telkom sudah punya komitmen menunjang kelancaran UNBK. Untuk tahapan sinkronisasi data dengan kemendikbud pun nantinya, Telkom sudah menunjuk PT. Multimedia Nusantara sebagai mitra mereka di Natuna, ” ujar Khoidir, Seinin (10/4)

Untuk Kabupaten Natuna, dari 19 SMA di Natuna yang melaksanakan ujian nasional, hanya dua sekolah yang melaksanakan ujian nasional berbasis komputer. Yakni SMAN 1 Bunguran Timur dan SMKN 1 Kelautan dan Perikanan.

 

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Pemkab Natuna, Marka DJ mengatakan, UNBK di Natuna diupayakan bertahap berbasis komputer.

Sebanyak 1.022 siswa tercatat sebagai peserta UN dan UNBK dari 19 SLTA di Kabupaten Natuna.

“Ke depan bertahap semuanya kita upayakan. Sekarang kami minta PLN untuk mengoperasikan genset di dua sekolah yang melaksankan UNBK,” kata Marka didampingi Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti saat tinjau UNBK di SMAN 1 Bunguran Timur, Senin (10/4).

Menurut Marka, sarana pendidikan di Natuna masih kurang mendukung jika keseluruhan melaksanakan UNBK. Persoalannya ada di jaringan internet, listrik dan fasilitas komputer juga terbatas.

Kepala Sekolah SMAN 1 Bunguran Timur Prihatno Budi mengatakan, pihak PLN sudah menyiagakan genset selama ujian berlangsung.

“Kita pakai genset. PLN yang operasikan, karena kalau tidak, bisa saja nanti kondisi listrik berubah,” kata Budi.

Ia mengatakan, berbagai simulasi sebelumnya sudah dijalankan para siswa. Sehingga yakin, pelaksanaan UNBK di sekolahnya berjalan lancar. Apalagi seluruh siswa dipastikan ikut.

Terkait infrastruktur, pihak SMAN 1 juga menambah 26 unit laptop. Pasalnya jumlah komputer yang tersedia hanya sebanyak 66 unit. UN di sekolah tersebut digelar dalam 3 sesi

“Laptop yang digunakan siswa juga sudah dipastikan terkoneksi dengan baik programnya. Pastinya bebas dari virus,” sebutnya. (arn)

Update