PT Adhya Tirta Batam (ATB) merencanakan memasang Flow Meter di delapan titik di Kota Batam.
Kedelapan titik tersebut diantaranya berada di wilayah Bengkong Polisi 1 dan 2, Baloi Blok, GOR Tiban, Gereja Imannuel tanah longsor, Simpang Logam Mulia Sei Lekop, Simpang Barelang dan Simpang Turi Nongsa.
Muflikhin, Manager Project ATB saat ditemui menuturkan Flow Meter adalah alat yang digunakan oleh ATB untuk mengetahui aliran material (liquid) dalam suatu jalur, yakni kecepatan aliran atau flow rate dan total massa atau volume dari material yang mengalir dalam jangka waktu tertentu atau sering disebut dengan istilah totalizer.
Nantinya alat Flow Meter ini bakal mengirim data berupa angka sehingga dapat juga diteruskan untuk menjadi sebuah laporan.
“Dengan adanya alat Flow Meter ini, nantinya dapat membantu tim dari Departemen Non Revenue Water maupun departemen lainnya untuk melakukan pemantauan. Sehingga hasilnya semakin maksimal,” terang Muflikhin.
Untuk pekerjaan pemasangan itu sendiri, jelas Muflikhin, akan dimulai pada Rabu(12/4/2017) hingga beberapa minggu kedepan.
Tim akan melakukan penggalian, pembongkaran dan pemasangan alat di lokasi yang sudah ditentukan.
Dampak dari pengerjaan ini, akan menyebabkan gangguan suplai di beberapa wilayah khususnya saat dilakukan pemasangan alat Flow Meter yang membutuhkan waktu kurang lebih 4-5 jam.
“Kita rencanakan, gangguan suplai hanya akan terjadi pada siang hari saja pada saat pemasangan alat. Sementara pada malam harinya kita harapkan akan kembali normal,”jelasnya.
Meski demikian, sebelum pengerjaan dilakukan ATB akan melakukan koordinasi dengan bagian terkait dan tentunya akan melakukan pengumuman gangguan suplai dua hari sebelumnya.
“Semoga saja pekerjaan ini lancar dan suplai akan kembali berjalan normal setelah pengerjaan,” terangnya.(rilis)