Kamis, 25 April 2024

Pencetakan Sawah Resang Tak Capai Target

Berita Terkait

Kondisi padi yang menguning karena sakit. F. Wijaya Satria/batampos.

batampos.co.id – Pengerjaan pencetakan sawah terkendala tak capai target. Pasalnya seluruh alat berat sebanyak 15 unit telah ditarik kontraktor pengerjaan pencetakan sawah di Desa Resang. Dari 254 hektare lahan yang akan dibentuk menjadi sawah, baru 55 hektare yang selesai dicetak menjadi sawah, sedangkan di lahan 55 hektare tersebut yang belum ditanam sebanyak 40 hektare.

Menurut Kades Resang Hanafi ditariknya alat berat dari lokasi yang akan dijadikan sawah karena belum jelas kontrak kerja dengan kontraktor tersebut. “Yang saya dengar kontrak kerjasama dengan kontraktor belum jelas. Itu yang saya dengar,” kata Hanafi ketika dimintai keterangan, Minggu (16/4) pagi.

Kades Resang itu juga mengatakan, target pencetakan sawah di desa yang dipimpinnya itu semestinya mencapai 254 hektare namun hingga saat ini baru 55 hektare lahan yang diselesaikan. Selain itu, Hanafi juga mengakui kalau lahan yang baru dibuka tersebut tidak maksimal dan petani hanya mampu menanam belasan hektare saja.

Pengawasan lapangan dari pihak kontraktor, Yanto menuturkan, perusahaan tempat dia bekerja merasa rugi jika menunggu pengerjaan pencetakan sawah selanjutnya yang belum pasti. Sebab, Hanafi menjelaskan kalau pengerjaan pencetakan sawah akan dilanjutkan jika lahan yang telah selesai dicetak telah ditanami.

“Setahu saya, lahan akan dilanjutkan untuk dibuka setelah lahan yang telah selesai dikerjakan telah ditanami padi,” ujar Hanafi.

Sementara itu dari pantauan Batam Pos di lahan yang telah ditanami padi, terlihat sejumlah benih padi telah menguning bukan karena akan panen, namun diduga karena sakit. Sesuai pengakuan Hanafi lahan dikawasan itu kurang maksimal, baik secara irigasi dan letak sawah yang kurang tepat.

Selain itu, Hanafi juga mengatakan kuningnya sejumlah bibit padi yang ada saat ini dikarenakan tingkat keasaman tanah yang masih tinggi. Dia juga terkesan tidak yakin untuk menanam kembali bibit tersebut karena terlihat sakit.

“Yah begitulah, kami akan cari jalan terbaik agar berhasil,” ujar Hanafi dengan nada suara terdengar pelan. (wsa)

Update