Gubernur Provinsi Jambi Zumi Zola, sibuk melobi pemerintah pusat untuk mewujudkan pengembangan Bandara Depati Parbo di Kabupaten Kerinci.
Hal itu dilakukannya untuk menggarap sektor pariwisata di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan sekitarnya.
Pariwisata diakui sebagai cara yang cepat, mudah, dan murah untuk mendongkrak PDB (pendapatan domestik bruto), menaikkan devisa dan menyelesaikan problem ketenaga kerjaan.
“Di Kerinci, kami fokus pada pariwisatanya. Aksesnya Bandara Depati Parbo. Saya sudah sampaikan sesuai arahan Pak Presiden Jokowi dengan dana APBD kami bebaskan tanahnya 30 hektare. Nanti fisiknya dibangun secara bertahap oleh pak menteri perhubungan,” ujar Zumi di kompleks Istana Negara, Kamis (20/4).
Dia datang ke Istana untuk mengikuti rapat terbatas evaluasi proyek strategis nasional dan prioritas di provinsi yang dia pimpin. Pada rapat itu hadir para menteri Kabinet Kerja.
Meski belum menjadi sektor unggulan di Jambi, Zumi berkeyakinan pengembangan sektor pariwisata tergantung pada kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah. Apalagi, Kerinci sudah ditetapkan sebagai branding pariwisata Provinsi Jambi.
“Kami unggulkan itu, seperti Toba, Komodo. Nah, Jambi punya Kerinci. Tapi tidak sampai di situ. Harus diselesaikan infrastrukturnya. Karena dari Kota Jambi ke Kerinci butuh delapan sampai sembilan jam. Untuk turis, mungkin jadi penghalang,” tutur dia.
Maka dengan adanya Bandara Depati Parbo, dia berkeyakinan akan mempermudah dan mempercepat datangnya wisatawan ke Kerinci. Tidak saja melalui akses Kota Jambi, tapi juga dari Kota Padang, Sumatera Barat.
Untuk mewujudkan pengembangan bandara tersebut, Zumi telah menyampaikan permintaan langsung kepada Menteri Perhubungan Budi Karya, yang hadir di rapat tersebut.
“Tadi saya sampaikan ke menhub, minta ditingkakan maskapainya, penerbangannya. Misal di Silangit, kan didorong itu semua. Garuda dulu masuk, baru yang lain. Apa lion, Sriwijaya. Tentu ini kebijakan pak menteri juga,” tuturnya.
Harapannya terhadap kemajuan sektor pariwisata di Jambi, juga telah disampaikannya kepada Menteri Pariwisata Arief Yahya. Sebab, di sana banyak potensi yang perlu dipoles untuk mendatangkan wisatawan. Selain Gunung Kerinci, ada Danau Kerinci, Danau Kaco. Belum kulinernya.
“Kerinci juga dekat dengan Merangin yang punya Geo Park, hanya tiga jam dengan mobil. Sebetulnya Kerinci itu posisi yang strategis untuk mengkonekkan semua. Tadi Pak Menteri Pariwisata sudah dapat bayangan dan setuju dengan apa yang saya sampaikan, alhamdulillah,” pungkasnya. (*)