Jumat, 29 Maret 2024

Dua Pekan, Mantang Gelap Gulita

Berita Terkait

Operator PLN sedang memperbaiki mesin pembangkit listrik di Gardu PLN Mantang. F.Harry/batampos.

batampos.co.id – Ribuan warga di Kecamatan Mantang terpaksa hidup bergelap-gelapan selama dua pekan. Sebab tiga mesin yang disiagakan PLN mengalami rusak berat. Sehingga lampu teplok (lampu berbahan minyak tanah, red) menjadi alternatif bagi 765 Kepala Keluarga (KK) untuk mendapatkan penerangan di malam hari.

“Sudah dua minggu kecamatan ini gelap gulita. Mulai dari pertengah sampai akhir April. Makanya kami terpaksa menggunakan lampu teplok untuk mendapatkan penerangan,” ujar Warga Mantang Lama, Ahmad Makruf ketika diwawancarai, Kamis (4/5).

Masalah kelistrikan ini, kata Makruf telah mengundang amarah warga Kecamatan Mantang. Bahkan warga sempat mengancam akan berdemonstrasi di Gardu PLN yang berada di Desa Mantang Lama. Namun atas kesepakatan bersama, perwakilan masing-masing desa mendatangi PLN Rayon Kijang untuk mendapatkan solusinya.

Mirisnya, lanjut Makruf PLN hanya mampu memperbaiki satu dari tiga mesin yang disiagakan. Itupun tidak bisa dinikmati seperti biasanya melainkan masing-masing desa mendapat jatah lima jam per hari. Diantaranya Desa Mantang Lama lima jam, Desa Mantang Besar lima jam dan Desa Mantang Baru lima jam.

“Mulai saat ini kami begiliran menikmati listrik. Selebihnya masih gunakan lampu teplok. Intinya masih gelap-gelapanlah dari tengah malam sampai pagi,” bebernya.

Wakil Ketua Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat) Bintan, Mansur Solor mengatakan pelayanan yang diberikan PLN sangat buruk. Sebab dari sekian banyak mesin yang disediakan hanya satu yang bisa dioperasikan. Sehingga pemadaman bergilir diberlakukan di kecamatan tersebut.

“Sebenarnya ada empat mesin. Tiga mesin disiagakan PLN dan satu lagi dari Pemkab Bintan. Namun hanya satu yang dioperasikan itupun dengan menggunakan onderdil bekas,” cetusnya.

Satu mesin yang dioperasikan, kata Makruf merupakan hasil kombinasi onderdil bekas yang diambil dari mesin lain yang tak dipakai. Diantaranya mesin bekas di Pulau Pangkil dan Pulau Penyengat. Mesin itulah yang sekarang menjadi andalan untuk menerangi kecamatan ini.

Mansur berharap Pemkab Bintan bisa berperan aktif untuk menyelesaikan masalah ini. Sampaikanlah aspirasi warga Kecamatan Mantang terkait kelistrikan langsung kepada pihak PLN. Sebab jika warga yang mendatangi PLN solusinya tak kunjung didapatkan.

“Kalau tiga mesin itu bisa dioperasikan pastinya tak ada lagi masalah kelistrikan. Tapi sayangnya hanya satu mesin yang hidup, jadi terpaka bergilirlah menikmatinya,” ungkapnya.

Sementara itu, Manager PLN Rayon Kijang, David ketika ingin dikonfirmasi mengenai masalah ini ponselnya tidak aktif.(ary)

Update