Sabtu, 20 April 2024

Ketersedian Kamar Hotel Masih Kurang

Berita Terkait

batampos.co.id – Kerjasama maskapai Citilink dengan pihak Bandara Raja Haji Fisabilillah, yakni penerbangan langsung dari Cina turut membantu pengembangan pariwisata Kepulauan Riau. Namun dibalik itu semua, masih ada kendala yang mesti segera dipikirkan bersama jalan keluarnya.
Yoseph dari bagian pelayanan dan pengembangan Bandara RHF mengungkapkan ketersediaan kamar hunian di Tanjungpinang masih jauh dari cukup. Padahal, lanjutnya, sarana prasarana, termasuk di dalamnya kamar hunian bagi para pelancong, adalah suatu keharusan.
“Ini juga yang akhirnya membuat jumlah kedatangan menurun. Padahal sebenarnya sudah dibahas sejak awal perencanaan,” kata Yoseph, Jumat (5/5).
Dalam sekali kedatangan, sepaling sedikit ada 170 orang yang datang dari Cina. Di dalam itu termasuk para pengusaha perjalanan yang membawa rombongan. Belum lagi, sambung dia, jumlah itu bisa terus menumpuk jika mengacu pada penerbangan yang dilakukan pada akhir 2016 silam. Ketika itu, dalam seminggu bisa terjadi dua sampai tiga penerbangan dalam sepekan.
“Masing kedatangan itu lima hari lamanya. Kalau dikalikan jumlah wisman masuk, maka fasilitas jumlah kamar masih dirasa kurang,” terangnya.
Keterbatasan ini lantas yang coba diakali oleh sejumlah pengusaha perjalanan dengan membuat sejumlah paket perjalanan. Sesuai dengan harga yang sudah disepakati, para wisatawan itu diajak menginap di luar Tanjungpinang. Pilihannya jika tidak di Bintan atau Batam, malah ada yang menginap sementara waktu di Singapura.
“Dalam satu pesawat itu kan ada beberapa travel agent. Jadi yang bikin agak mahal perjalanannya ada yang sampai Singapura dan ke Batam. Tergantung pilihan turisnya. Tapi tetap akhirnya balik lagi melalui Bandara RHF,” ujarnya.
Kendati begitu, ditegaskan Yoseph, pihak Bandara RHF selalu siap menyambut kedatangan wisatawan dari Cina. Dalam waktu dekat, kata Yoseph, akan kembali mendarat penerbangan dari Cina. Tentu hal itu diwujudkan dengan semakin meningkatkan kualitas sarana dan pelayanan di bandara.
“Kami ini kan hanya empat persen saja dari kepuasan wisman selama di Tanjungpinang, tapi kami akan tetap maksimal. Selebihnya perlu bantuan bersama banyak pihak agar pariwisata kita lebih berkembang,” pungkas Yoseph. (aya)

Update