Iyeth Bustami mampu membius ribuan pengunjung pembukaan Festival Pesona Mandeh 2017, (4/5/2017).
Berlokasi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Carocok Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni dalam sambutannya mengatakan, Festival Pesona Mandeh ini akan jadi kebangkitan sektor pariwisata Mandeh.
Pak Bupati menambahkan, dirinya akan terbuka kepada investor baik skala kecil, sedang, dan besar datang untuk turut mengembangkan Mandeh.
“Pertama saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat yang telah menetapkan Mandeh jadi destinasi nasional. Masyarakat sini pun sudah siap menyambut wisatawan yang akan datang. Begitu juga dengan investor, kami persilakan datang membangun pariwisata di sini,” kata Hendrajoni.
Hendrajoni menyebutkan, seindah apapun sebuah kawasan wisata, jika tanpa promosi mustahil akan dikenal, apalagi menarik kunjungan ribuan wisatawan.
“Kami bersyukur atas dorongan dari Kementerian Pariwisata, Festival Pesona Mandeh yang pertama bisa dilaksanakan,” katanya.
Acara yang dimulai sejak pukul 20.30 WIB ini dibuka dengan tarian khas Sumatera Barat, disusul pemberian penghargaan kepada pengelola tempat wisata, homestay dan UMKM terbaik di Pesisir Selatan.
Iyeth Bustami yang tampil dengan busana anggun warna keemasan, langsung menjadi magnit pengunjung berkumpul di depan panggung. Dengan lagu pertama berjudul “Sabda Cinta”, Iyeth mampu membius penontonnya.
Tidak mau membuang waktu, saat hendak membawakan lagu kedua, Iyeth mengajak Bupati Hendrajoni dan istri naik ke atas panggung. Bersama-sama mereka menyanyikan lagu paling hits milik Iyeth “Laksana Raja Di Laut” yang membuat suasana makin heboh.
Dengan membawakan total 10 lagu, Iyeth Bustami sukses membuka Festival Pesona Mandeh 2017 dengan manis. Dalam penutupannya, Iyeth pun mengajak wisatawan menengok keindahan Mandeh yang menurutnya tidak kalah indah dengan Raja Ampat.
“Datanglah ke Mandeh, ada surga tersembuny di sini. Keindahannya luar biasa, tidak kalah dengan Raja Ampat,” ujar Iyeth Bustami berkampanye.
Event yang berakhir sampai 7 Mei 2017 ini ditargetkan dikujungi 35 ribu wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman). Berbagai acara akan dihelat, seperti lomba fotografi bawah laut, festival kuliner, seni tradisi dan festival rabab. Khusus Festival Rabab yang dihelat pada Sabtu 6 Mei 2017 akan diikuti 200-an pemain rabab dan akan dicatat dalam rekor MURI.
Khusus lomba foto underwater, sudah dimulai sejak Festival Pesona Mandeh dimulai. Selama tiga hari peserta terus melakukan hunting foto di spot-spot yang sudah ditentukan. Hasil foto dan keputusan pemenang dipajang dan diumumkan pada hari penutupan festival.
Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda dan Olahraga Pessel, Zefnihan mengatakan, Festival Pesona Mandeh ini merupakan sebuah media promosi dan memperlihatkan kesiapan kawasan Mandeh kepada wisatawan untuk dikunjungi. Masyarakat di Mandeh juga bersiap dalam menyambut para wisatawan yang datang dengan menyiapkan hidangan dan pelayanan berstandar internasional.
Masyarakat Mandeh juga telah diajak bersiap menyambut para wisatawan yang datang dengan menyiapkan hidangan dan pelayanan berstandar internasional. “Untuk festival kuliner kita menghadirkan 50 stand kuliner yang menyajikan beragama kuliner enak khas Ranah Minang. Tidak hanya pembukaan saja kami datangkan artis, nanti di penutupan juga ada artis ibu kota Budi Doremi,” ujar Zefnihan.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Sumatera Barat Raseno Arya mengatakan, promosi pra event Festival Pesona Mandeh 2017 gencar dilakukan sebelum event berlangsung. Karena itu dirinya optimistis target kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara akan tercapai.
“Target 35 ribu di event perdana kami optimis tercapai, berbagai persiapan sudah kita kerjakan, baik pada saat pembukaan hingga penutupan sudah disiapkan secara matang di lapangan, melibatkan seluruh pemangku kepentingan, seperti komunitas, pegiat pariwisata, warga setempat dan rekan-rekan media massa cetak dan elektronik,” kata dia.
Kegiatan pendukung Festival Pesona Mandeh 2017 lainnya, tambah Raseno, ada Mandeh Joy Sailing, lomba perahu tradisional dan atraksi diving. “Pada tanggal 5 Mei nanti, akan ada parede yang seru, sekitar 250 perahu tradisonal degan bermacam corak dan ragamnya melintasi seputaran kawasan Mandeh yang sangat menakjubkan,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang sudah tiga kali mendatangi Mandeh mengatakan, Mandeh adalah Raja Ampat-nya Sumatera. Untuk menjual wisata Mandeh, menurutnya akan sangat mudah.
“Walaupun tidak masuk dalam destinasi prioritas, tapi Mandeh menjadi destinasi nasional. Itu akan kita perhatikan secara intens. Menjual Mandeh ini akan sangat mudah karena destinasinya indah, atraksinya banyak, kulinernya oke, dan tidak jauh dari Padang yang bandaranya sudah siap. Tinggal amenitasnya saja yang harus digenjot,” kata Menpar Arief Yahya. (*)